
Pantau - Sejumlah aktivis, mahasiswa, dan politisi di Malaysia yang tergabung dalam Sekretariat HIMPUN Malaysia menyerahkan memorandum solidaritas ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur pada Kamis, 11 September 2025, terkait penangkapan dan penahanan sejumlah aktivis di Indonesia.
Penyerahan Memorandum di Depan KBRI
Juru bicara Sekretariat HIMPUN Malaysia, Wong Kueng Hui, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas, bukan intervensi politik terhadap Indonesia.
"Hari ini kami menyerahkan memorandum berkenaan isu penangkapan terhadap sejumlah aktivis di Indonesia oleh kepolisian," ungkap Wong Kueng Hui.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menghormati kedaulatan Indonesia dan tidak berniat mencampuri urusan politik dalam negeri.
Menurut Wong, penyampaian memorandum tersebut murni sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama aktivis yang dianggap mendapat perlakuan tidak adil setelah menyampaikan pendapat di ruang publik.
Isi Tuntutan dan Respons Pemerintah Indonesia
Dalam memorandum tersebut, Sekretariat HIMPUN Malaysia menuntut pembebasan Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen, staf Lokataru Mujaffar Sakin, serta aktivis lain seperti Syahdan Hussien dan Khariq Anhar.
Selain itu, mereka mendesak pembebasan seluruh rakyat Indonesia yang ditahan atas alasan yang dianggap tidak benar.
Aktivis Malaysia juga mengkritik penggunaan undang-undang dengan pasal karet yang dinilai mengekang kebebasan berpendapat.
Mereka meminta pemerintah Indonesia sebagai negara demokrasi untuk menjamin keselamatan warganya dalam menyampaikan aspirasi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa mekanisme hukum tetap berlaku.
"Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bisa disampaikan kepada Delpedro Marhaen dan aktivis yang ditahan apabila tidak cukup bukti atau jika mereka memenangkan praperadilan," ujarnya.
Yusril menegaskan pentingnya pemenuhan hak asasi manusia, termasuk untuk para aktivis yang kini berstatus sebagai tahanan.
Aksi Solidaritas di Kuala Lumpur
Aksi solidaritas ini dilakukan di depan Gedung KBRI Kuala Lumpur dengan menyampaikan memorandum kepada pemerintah Indonesia.
Para aktivis Malaysia menilai tindakan represif aparat dalam demonstrasi di Indonesia beberapa waktu terakhir telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat sipil kawasan.
- Penulis :
- Arian Mesa