
Pantau - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membangun green port atau pelabuhan ramah lingkungan di Pelabuhan Merak, Banten, dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, melalui pemasangan panel surya berkapasitas besar guna menghemat energi sekaligus menjaga ekosistem laut.
Panel Surya dan Pengelolaan Limbah
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menegaskan, "Kita berharap pembangunan green port itu dapat menjaga ekosistem laut di sekitar pelabuhan."
Ia menjelaskan, pembangunan green port ini dipadukan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta penyediaan ruang limbah B3 sebagai inovasi ramah lingkungan.
Heru menyebut program ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan berkelanjutan perusahaan.
"Pelabuhan itu bukan sekadar simpul transportasi, tetapi pusat inovasi ramah lingkungan yang memberi manfaat luas, mulai dari efisiensi biaya energi hingga menjaga bumi bagi generasi mendatang," katanya.
Di Pelabuhan Merak, panel surya berkapasitas 61,6 Kwp dipasang di Dermaga 5 dan 7, dengan efisiensi energi mencapai 81,94 MWh dan 80,38 MWh per tahun.
Sementara di Pelabuhan Bakauheni, panel surya memiliki kapasitas lebih besar yaitu 196 Kwp di atap gangway Dermaga 1 dan 2, serta dilengkapi lampu panel surya yang sudah beroperasi sejak 2023.
Selain itu, penguatan pengelolaan limbah juga dilakukan dengan delapan titik IPAL di Pelabuhan Merak dan sembilan kluster utama di Pelabuhan Bakauheni.
"Hal itu dinilai krusial mencegah pencemaran laut dan melindungi masyarakat pesisir," ungkap Heru.
Komitmen Berkelanjutan dan SDGs
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin menegaskan bahwa keberhasilan program lingkungan ini merupakan hasil kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Program tersebut, menurutnya, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya penanganan perubahan iklim dan pelestarian ekosistem laut.
" Kami menjaga lingkungan bukan hanya tugas perusahaan, melainkan tanggung jawab bersama demi masa depan anak cucu," katanya.
- Penulis :
- Arian Mesa