
Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Kawasan Konservasi Nasional Pulau Pieh, Sumatera Barat, sebagai upaya memulihkan ekosistem perairan sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
Rehabilitasi Terumbu Karang Pulau Pieh
Direktur Konservasi Ekosistem Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Firdaus Agung, menyampaikan, "Kami bersinergi dengan sejumlah pihak melakukan rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Sub-Zona Rehabilitasi Kawasan Konservasi Nasional Pulau Pieh, Sumatera Barat," ungkapnya.
Firdaus menjelaskan bahwa rehabilitasi menjadi penting untuk melindungi dan memperbaiki kondisi terumbu karang yang rentan terhadap perubahan iklim, terutama kenaikan suhu laut yang dapat memicu coral bleaching.
"Program kolaboratif ini menunjukkan hasil menggembirakan dengan perbaikan kondisi lingkungan perairan dan pemulihan ekologis yang signifikan," ujarnya.
Selain menjaga habitat ikan dan meningkatkan nursery ground, program ini juga bertujuan memperluas kawasan terumbu karang sehat serta menciptakan destinasi wisata minat khusus penyelaman di kawasan konservasi.
Firdaus menambahkan, langkah strategis ini melibatkan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, PLN IP UBP Teluk Sirih, dan Yayasan Minang Bahari untuk mendukung target konservasi laut Indonesia sebesar 30 persen pada tahun 2045.
"Ini merupakan investasi jangka panjang bagi keberlanjutan ekosistem laut kita," tegasnya.
Kolaborasi Lintas Sektor
Kepala LKKPN Pekanbaru, Rahmad Hidayat, mengungkapkan pemantauan rutin menunjukkan tingkat kelangsungan hidup terumbu karang hasil transplantasi mencapai 97 persen.
"Data ini membuktikan metode yang kami gunakan efektif. Melibatkan masyarakat lokal dalam proses rehabilitasi juga sangat penting, agar kesadaran menjaga laut dapat tumbuh dan berkelanjutan," katanya.
Rahmad berharap keberhasilan rehabilitasi di Pulau Pieh dapat direplikasi di kawasan konservasi lain, sehingga keberlanjutan ekologi tetap terjaga dan manfaat ekonomi masyarakat pesisir meningkat melalui pariwisata berbasis konservasi.
Manajer PLN IP UBP Teluk Sirih, Lufti Nul Hakim, menegaskan, "Transisi energi bersih harus diiringi dengan perlindungan ekosistem. Kami bangga dapat berkontribusi dalam program strategis ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Minang Bahari, Samsuardi, menilai rehabilitasi tidak hanya memulihkan ekosistem, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat pesisir.
"Kami melihat ada rasa memiliki dari masyarakat untuk menjaga laut. Rehabilitasi ini sekaligus membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya lingkungan sehat," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kesehatan laut, memperkuat perlindungan ekosistem, dan mewujudkan keberlanjutan ekonomi biru di Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya