
Pantau - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, memerintahkan penanganan cepat terhadap korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Agam, khususnya di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak.
Penanganan awal difokuskan pada penyelamatan korban serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan fokus dulu pada penyelamatan korban dan pemenuhan kebutuhan dasar. Itu dulu prioritasnya,” ungkap Mahyeldi dalam pernyataannya.
Fokus Darurat: Akses Jalan, Posko, dan Bantuan Kesehatan
Setelah kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi, pemerintah akan melanjutkan penanganan tahap berikutnya sesuai kondisi dan evaluasi lapangan.
Beberapa langkah penanganan darurat yang ditekankan meliputi layanan kesehatan bagi korban, pendistribusian bantuan logistik, pendirian posko pengungsian, serta penyediaan dapur umum.
Selain itu, Gubernur Mahyeldi juga menegaskan pentingnya pembukaan akses jalan sebagai bagian dari prioritas tanggap darurat.
“Kelancaran jalur transportasi sangat menentukan kecepatan penanganan bencana dan distribusi logistik,” ia mengungkapkan.
Jalur Transportasi Terganggu Akibat Longsor dan Jalan Ambles
Salah satu ruas jalan yang terdampak parah berada di Korong Sawah Tuko, Nagari Kampung Tanjung Koto Mambang Sungai Durian, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman.
Jalan di lokasi tersebut tidak dapat dilalui akibat longsor di beberapa titik yang terjadi sejak 24 November.
Di Kabupaten Agam, tepatnya di Kecamatan Malalak, beberapa ruas jalan juga dilaporkan ambles dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, sehingga menghambat proses evakuasi dan distribusi bantuan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








