Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenparekraf Ni Luh Puspa Tegaskan Komitmen Indonesia pada Deklarasi Mpumalanga di Afrika Selatan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Wamenparekraf Ni Luh Puspa Tegaskan Komitmen Indonesia pada Deklarasi Mpumalanga di Afrika Selatan
Foto: Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa saat kunjungan kerja ke Afrika Selatan, menghadiri rangkaian kegiatan G20 Tourism Ministers’ Meeting di Mpumalanga 13/9/2025 (sumber: Kementerian Pariwisata)

Pantau - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa melakukan kunjungan kerja ke Mpumalanga, Afrika Selatan, untuk menghadiri G20 Tourism Ministers Meeting pada 13 September 2025.

Kunjungan tersebut menjadi momentum memperkuat kerja sama antarnegara G20 dalam mengembangkan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

"Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata bersama negara-negara G20 serta meningkatkan dan mempererat hubungan kerja sama antarnegara. Utamanya terkait dengan pariwisata sesuai poin output dalam Presidensi G20 Afrika Selatan," ungkap Ni Luh.

Hasil Forum G20 Tourism Ministers Meeting

Forum G20 Tourism Ministers Meeting menghasilkan Mpumalanga Declaration, yaitu kesepakatan membangun pariwisata global yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.

Deklarasi ini mendapat dukungan dari para Menteri dan Perwakilan Menteri Pariwisata G20.

"Dengan mendukung Deklarasi Mpumalanga, Indonesia menegaskan komitmen untuk berkolaborasi bersama negara-negara G20 dan mitra internasional untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi yang adil, ramah lingkungan, serta memberi manfaat dan dampak nyata bagi masyarakat," ujar Ni Luh.

Indonesia menekankan empat fokus dalam Deklarasi Mpumalanga, yakni inovasi digital untuk mendorong start-up dan UMKM pariwisata, pembiayaan dan investasi pariwisata yang adil dan berkelanjutan, konektivitas udara guna mempermudah perjalanan lintas negara, serta penguatan resiliensi untuk pariwisata inklusif dan berkelanjutan.

Pada pilar pembiayaan dan investasi pariwisata adil dan berkelanjutan, Indonesia mengutamakan tiga hal.

Pertama, meningkatkan akses pembiayaan bagi negara berkembang agar pariwisata dapat berkembang merata dan adil.

Kedua, memasukkan aspek keberlanjutan dan inklusivitas dalam kriteria pendanaan.

Ketiga, menekankan investasi yang tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan serta berdampak sosial positif.

Pertemuan Bilateral dan Promosi Investasi

Selain menghadiri forum utama, Ni Luh juga menggelar pertemuan bilateral dengan menteri dari Jepang, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Brazil.

Pertemuan tersebut membahas pengembangan sektor pariwisata, program dan capaian pariwisata Indonesia, serta menjajaki potensi kerja sama pariwisata.

Dalam kesempatan itu, Ni Luh memperkenalkan peluang investasi pariwisata di lima Destinasi Pariwisata Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang) serta sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Kawasan ini diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata berkualitas tinggi dan berkelanjutan.

"Sebagai anggota G20, Indonesia berkomitmen untuk mendukung upaya kolektif guna memperkuat peran pariwisata dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif, baik di dalam G20 maupun secara global," tegas Ni Luh.

Penulis :
Arian Mesa