Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Sedang dan Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sumatera Utara

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Peringatkan Potensi Hujan Sedang dan Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sumatera Utara
Foto: (Sumber: Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Endah Paramita .ANTARA/Juraidi)

Pantau - Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan melanda sebagian besar wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu, 17 September 2025.

Menurut prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Endah Paramita, cuaca pagi hari diperkirakan berawan.

Memasuki siang dan sore hari, hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi, khususnya di wilayah Labuhan Batu dan sekitarnya.

Pada malam hari, hujan ringan hingga sedang akan mengguyur sebagian besar wilayah Sumut, termasuk Labuhan Batu Utara, Langkat, Medan, Labuhan Batu, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Binjai, dan sekitarnya.

Sementara itu, dini hari hujan ringan berpotensi turun di sejumlah wilayah seperti Labuhan Batu Utara, Medan, Tanjungbalai, Labuhan Batu, Padang Lawas Utara, Binjai, Batu Bara, dan Deli Serdang.

Cuaca Dingin dan Lembap, Angin Bergerak dari Selatan

Suhu udara di wilayah Sumut diperkirakan berkisar antara 14 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembapan udara antara 69 sampai 99 persen.

Angin bertiup dari arah selatan hingga barat daya dengan kecepatan 3 hingga 7 km/jam.

Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, Rizky Ramadhan, menyampaikan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi.

Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi pada 16 hingga 18 September 2025 di sejumlah perairan Sumatera Utara.

Wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi meliputi perairan barat Sumatera Utara, barat dan timur Kepulauan Nias, barat Kepulauan Batu, serta Samudera Hindia barat Kepulauan Nias.

Pengaruh Bibit Siklon 89W dan Pola Angin Nasional

Gelombang tinggi ini disebabkan oleh pengaruh bibit Siklon 89W yang terpantau di wilayah Filipina.

Bibit siklon tersebut memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di sejumlah perairan Indonesia.

Pola angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 4 sampai 20 knot.

Di Indonesia bagian selatan, arah angin dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 6 hingga 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Natuna utara, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, dan Samudera Hindia selatan Jawa.

Penulis :
Aditya Yohan