Pantau - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Agus Andrianto meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dengan tujuan memperkuat pengawasan keimigrasian di kawasan industri.
Peresmian dan Tujuan Pembangunan
Menteri Agus menyatakan bahwa keberadaan kantor imigrasi ini diharapkan tidak hanya mendekatkan layanan keimigrasian kepada masyarakat Morowali dan Morowali Utara, tetapi juga memperkuat pengawasan di tengah pertumbuhan kawasan industri.
"Kehadiran kantor ini diharapkan semakin mendekatkan layanan ke masyarakat Morowali dan Morowali Utara, sekaligus memperkuat pengawasan keimigrasian di kawasan industri," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan kantor ini menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus pengawasan terhadap orang asing di daerah strategis.
Komitmen Pemerintah dan Dukungan Daerah
Berbeda dengan wilayah lain yang biasanya memulai dari pembangunan kantor imigrasi kelas II, Morowali langsung mendapatkan kantor kelas I.
Hal ini diputuskan karena kontribusi besar daerah tersebut terhadap pendapatan negara.
Pembangunan ini juga merupakan bentuk penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Morowali yang telah menghibahkan lahan untuk pembangunan kantor.
Menteri Agus meminta jajaran imigrasi untuk menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah.
Ia menekankan bahwa hibah tanah dan bangunan dari daerah harus dibalas dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Menteri Agus menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen mengembangkan institusi imigrasi yang responsif dan berintegritas melalui sinergi dan kolaborasi.
Pengawasan Tenaga Kerja Asing dan Apresiasi kepada Pemda
Dalam kesempatan itu, Menteri Agus juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf yang dinilainya sebagai pemimpin visioner serta berkomitmen memberdayakan tenaga kerja lokal.
Pemerintah, menurutnya, memastikan pengawasan ketat terhadap keberadaan tenaga kerja asing agar tidak menggeser peran pekerja lokal.
"Jangan sampai pekerjaan yang bisa dilakukan masyarakat lokal diambil oleh tenaga asing. Lain halnya kalau ada keahlian khusus, tapi kalau bisa dikerjakan keluarga kita di sini, kenapa harus ambil dari luar," tegasnya.
Selain peletakan batu pertama, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan turut menyalurkan bantuan sosial berupa santunan bagi panti asuhan serta 5.000 paket sembako kepada masyarakat sekitar.
- Penulis :
- Shila Glorya
