Pantau - TNI Angkatan Darat (AD) tengah menjajaki penggunaan pesawat nirawak atau drone untuk mendukung operasional prajurit, termasuk pengantaran logistik ke daerah operasi.
Drone untuk Efisiensi Operasi
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan bahwa pemanfaatan drone akan memberi banyak keuntungan, terutama dari segi tenaga dan waktu.
"Jadi, sedang dijajaki bagaimana kita melaksanakan hubungan operasional berkaitan dengan drop ping logistik untuk pasukan maupun untuk membantu masyarakat, menggunakan drone," ungkap Wahyu di Mabes AD, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan, penggunaan drone juga dapat memperkecil potensi jatuhnya korban jiwa di medan perang karena peran prajurit dalam distribusi logistik dapat diminimalisasi.
Selain untuk keperluan perang, TNI AD berencana memanfaatkan drone dalam operasi militer selain perang (OMSP), seperti membantu evakuasi korban bencana hingga pencarian orang di medan sulit dijangkau.
Penjajakan dengan Produsen Asing
Saat ditanya mengenai jenis drone yang akan digunakan, Wahyu belum bisa memberikan kepastian.
"Masih penjajakan," jelasnya.
Menurutnya, TNI AD telah melakukan survei terhadap beberapa produk luar negeri, termasuk Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) buatan Baykar, Turki, yang disebut cukup menarik perhatian.
Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan drone tersebut akan dibeli.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) juga sempat mengungkap momen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memesan drone Beyond Line of Sight (BLOS) dari Turki lewat telepon.
Selain itu, TNI AD turut membuka peluang pembelian UCAV dari Turki untuk memperkuat pertahanan sekaligus meningkatkan kemampuan personel di bidang teknologi drone.
- Penulis :
- Shila Glorya
