Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menko Muhaimin Buka Peluang Pinjaman Tanpa Bunga untuk Pusat Migran Cetak Pekerja Terampil

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menko Muhaimin Buka Peluang Pinjaman Tanpa Bunga untuk Pusat Migran Cetak Pekerja Terampil
Foto: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (tengah) saat menjadi pembicara dalam Roundtable Decision dengan tema ‘Penguatan Pekerja Migran Indonesia’ di Jakarta, Kamis 18/9/2025 (sumber: ANTARA/Kuntum Riswan)

Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar membuka peluang pemberian pinjaman tanpa bunga bagi pusat migran yang mampu menyiapkan pekerja terampil sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja luar negeri.

Pinjaman dan Beasiswa untuk Calon Pekerja Migran

Muhaimin menyampaikan komitmen pemerintah dalam penyediaan pembiayaan keterampilan bagi calon pekerja migran melalui dua skema, yaitu pinjaman dan beasiswa.

"Presiden berkomitmen kepada kita semua dengan pembiayaan skill untuk pelatihan para calon pekerja migran ini disediakan dua pola, yakni pola pinjaman dan pola beasiswa. Pola pinjaman itu berapa pun akan kita sediakan. Pinjaman ini misalnya menjadi tanpa bunga pun kita siap," ungkapnya di Jakarta, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan Muhaimin saat menjadi pembicara dalam Roundtable Decision bertema "Penguatan Pekerja Migran Indonesia".

Ia menegaskan perlunya memperbesar jumlah pekerja migran terampil, bukan hanya sektor informal seperti asisten rumah tangga.

Meski demikian, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dinilai belum sepenuhnya mampu memenuhi target penyediaan tenaga kerja sesuai standar global.

Reformasi P2MI dan Program KUR untuk Migran

Pemerintah mendorong terbentuknya pusat migran yang bekerja sama dengan perguruan tinggi agar mampu mencetak tenaga terampil secara cepat dan efektif.

Muhaimin menyebut alasan ini yang membuat Presiden Prabowo Subianto mereformasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menjadi kementerian.

"Kementerian baru ini akan memberikan solusi pembiayaan sekaligus solusi ekosistem dari recruitment sampai penempatan dan pulang kembali pasca pekerja migran purna," ucapnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya sinkronisasi kurikulum pendidikan vokasi di semua jenjang dengan kebutuhan pasar tenaga kerja global.

"Ini juga pekerjaan yang harus segera diselesaikan, sinkronisasi dan koordinasi antara pelaksanaan pendidikan vokasi. Setelah ketemu pasarnya ini, yang kita sedang lakukan adalah agar vokasi-vokasi yang dijalankan oleh lembaga-lembaga pendidikan kita baik formal atau informal ini benar-benar match dan sesuai dengan kebutuhan produk," ujarnya.

Untuk mendukung pembiayaan, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus dengan bunga maksimal 6 persen dan plafon hingga Rp100 juta tanpa agunan.

Program KUR ini dirancang untuk mempermudah calon pekerja migran dalam biaya pelatihan dan penempatan, sekaligus melindungi dari jeratan pinjaman ilegal berbunga tinggi 20–40 persen.

Akselerasi program KUR ditargetkan mempercepat akses pembiayaan dengan proses pengajuan kurang dari satu minggu melalui konsolidasi bank-bank daerah oleh Bank Indonesia.

Penulis :
Shila Glorya