
Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendorong penguatan konsep ekoteologi sebagai paradigma baru di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), guna membentuk generasi yang memiliki kesadaran intelektual, spiritual, sekaligus ekologis.
Ekoteologi sebagai Program Prioritas Kemenag
Ekoteologi merupakan pendekatan keagamaan yang mengintegrasikan prinsip ekologi dan spiritualitas, menempatkan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab umat beragama.
Dalam arahannya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Islam Negeri Sutan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa ekoteologi menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama.
Ia meminta agar konsep ini tidak sekadar dijadikan materi tambahan, tetapi menjadi paradigma baru dalam sistem pendidikan tinggi keagamaan.
“Transformasi bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk para pendidik dan aparatur. UIN harus menjadi pusat keilmuan agama Islam di Indonesia, mencetak generasi penerus yang tersohor, serta mampu melakukan riset mendalam tentang bagaimana mahasiswa belajar dan berkembang,” ungkap Nasaruddin.
UIN sebagai Lautan Ilmu, Ekoteologi Terintegrasi di Kampus
Menag juga menggambarkan UIN sebagai tempat yang melahirkan generasi masa depan bangsa, sehingga diperlukan komitmen untuk menjaga nilai-nilai kesucian dalam proses pendidikan.
“UIN ini adalah lautan yang di dalamnya tumbuh bakal calon generasi penerus. Maka, mari kita didik mereka agar jauh dari dosa dan terhindar dari maksiat, karena orang arif tercipta dari ilmu yang masuk melalui kesucian hati,” tegasnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung di UIN Suska Riau tersebut, turut hadir:
- Rektor UIN Suska Riau, Leny Nofianti
- Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad
- Gubernur Riau, Abdul Wahid
Rektor UIN Suska, Leny Nofianti, menyatakan bahwa kampusnya telah mengimplementasikan konsep ekoteologi dalam berbagai aspek layanan dan pendidikan.
“Kami sudah mengimplementasikan ekoteologi dalam layanan keagamaan, integrasi dalam pendidikan agama, serta menjadikannya dasar dalam inovasi kampus,” ujarnya.
Gubernur Riau Abdul Wahid juga menyatakan dukungan penuh terhadap program Kemenag di daerahnya, khususnya di UIN Suska Riau.
“Pendidikan adalah prioritas kami. Karena itu, kami mendukung sepenuhnya langkah UIN Suska Riau dalam mengembangkan konsep ekoteologi, serta program Kemenag dalam memperkuat madrasah sebagai lokus pembangunan ilmu agama Islam di Riau,” ungkapnya.
Peringatan ini menandai pentingnya sinergi antara institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan Kementerian Agama dalam mendorong transformasi berbasis nilai-nilai keagamaan dan lingkungan hidup.
- Penulis :
- Aditya Yohan