Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KRI Bima Suci Sandar di Makassar, Disambut Meriah dengan Nuansa Budaya dan Kebaharian

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

KRI Bima Suci Sandar di Makassar, Disambut Meriah dengan Nuansa Budaya dan Kebaharian
Foto: Suasana kehadiran KRI Bima.Suci-945 saat sandar diDemaga Hatta Selatan di Makassar, Sabtu 20/9/2025 (sumber: Kodaeral.VI)

Pantau - KRI Bima Suci-945, kapal latih kebanggaan TNI Angkatan Laut, resmi sandar di Dermaga Hatta Selatan, Makassar, pada Sabtu (20/9/2025) dalam rangka Lattek Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) 2025 yang diikuti Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat III angkatan ke-72.

Sambutan Meriah di Dermaga

Kedatangan KRI Bima Suci disampaikan langsung oleh Kodaeral VI Laksamana Muda TNI Andi Abdul Azis.

Para taruna AAL disambut sorak-sorai meriah dengan parade roll di atas tiang kapal, memperlihatkan kekompakan, kedisiplinan, serta semangat juang bahari.

Laksda Andi Abdul Azis menyebut momen tersebut bukan hanya menarik, tetapi juga disambut gembira oleh prajurit TNI AL maupun masyarakat setempat.

Iring-Iringan Kapal dan Nuansa Budaya

KRI Bima Suci hadir bersama KAL Mamuju-II.6-64, KAL Suluh Pari II-6-60, serta enam kapal pinisi tradisional, yakni Pinisi Tungguma, Adama, Kita, Malaika, dan Nusantara.

Kapal-kapal tersebut membawa delegasi dari Kodaeral VI Gabungan Jalasenastri Koarmada RI, Putra Putri Maritim Indonesia (PPMI), Pramuka Saka Bahari, serta siswa-siswi Yayasan Hangtuah cabang Makassar.

Komandan KRI Bima Suci sekaligus Dansatgas KJK 2025, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, memimpin penurunan pasukan.

Ia mendapat penghormatan berupa pengalungan syal tradisional dari Komandan Kodaeral VI, yang dilanjutkan penampilan Tari Paduppa sebagai simbol persatuan budaya dan kebangsaan.

Sugeng Hariyanto mengungkapkan rasa haru atas sambutan masyarakat Makassar.

" Kami sangat senang dan bersyukur, dengan kehadiran KRI Bima suci di kota ini yang bukan hanya menjadi momen kebanggaan, tetapi juga semangat persatuan laut dan darat dalam satu nafas kebaharian Indonesia," ungkapnya.

Sugeng menegaskan kunjungan ini bukan sekadar pelayaran latihan, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat diplomasi, memperkenalkan budaya maritim bangsa, serta membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan taruna-taruni AAL di masa depan.

Penulis :
Leon Weldrick