Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Batik Kanekrembang Resmi Diluncurkan, Probolinggo Teguhkan Identitas Budaya dan Ekonomi Kreatif

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Batik Kanekrembang Resmi Diluncurkan, Probolinggo Teguhkan Identitas Budaya dan Ekonomi Kreatif
Foto: Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin (tengah) bersama Wali Kota Probolinggo Aminuddin dan istri saat peluncuran Batik Kanekrembang dalam puncak Batik in Motion 2025 di Kota Probolinggo, Sabtu (20/9/2025) malam (sumber: Diskominfo Kota Probolinggo)

Pantau - Batik Kanekrembang resmi diluncurkan sebagai batik khas Kota Probolinggo pada tahun 2025, menandai lahirnya simbol identitas budaya baru yang menyatukan tradisi dan modernitas.

Filosofi Motif dan Karya Generasi Muda

Motif Kanekrembang memadukan kembang arimbang dan burung bango yang sarat filosofi umur panjang, keberuntungan, kesetiaan, keanggunan, dan harapan.

Batik ini dipandang bukan sekadar kain indah, melainkan wujud keseimbangan antara bumi dan langit, gerak dan diam, tradisi dan modernitas.

Karya tersebut digarap oleh pegiat batik muda asal Kota Probolinggo, Ananda Nico Sawiji, sebagai bukti kreativitas generasi muda dalam menjembatani warisan leluhur dengan karya berkelas dunia.

Wali Kota Probolinggo Aminuddin bersama istrinya mengenakan motif Kanekrembang saat peluncuran sebagai simbol lahirnya identitas baru Kota Probolinggo.

"Peluncuran itu bukan hanya tentang batik, tetapi tentang identitas dan kebanggaan kita sebagai kota yang memiliki warisan luhur. Kami ingin batik menjadi sumber kehidupan yang menyejahterakan para perajin, UMKM, dan pelaku industri kreatif lokal," ungkap Aminuddin.

Batik in Motion 2025 dan Dukungan Nasional

Peluncuran Batik Kanekrembang berlangsung dalam acara Batik in Motion 2025 bertema "Gerak dalam Batik, Jelajah dalam Alam" yang dihadiri tokoh daerah hingga nasional.

Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, memberi apresiasi pada Pemerintah Kota Probolinggo atas penyelenggaraan acara tersebut.

"Acara itu menjadi wadah pelestarian budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif. Dengan kemajuan digitalisasi, batik semakin mudah dikenalkan kepada generasi muda. Batik Kanekrembang yang lahir kembali ini adalah kebanggaan bersama," ungkap Arumi.

Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, yang hadir secara daring.

"Batik in Motion bukan hanya panggung seni, tetapi momentum yang menumbuhkan rasa bangga pada budaya bangsa. Itu adalah ruang pertemuan antara tradisi dan inovasi, serta langkah nyata memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi wisata budaya yang berdaya saing global," ujarnya.

Acara semakin semarak dengan fashion show batik inkubasi yang melibatkan desainer muda, pelajar, dan pegiat batik Probolinggo, menampilkan kreasi busana segar dari Batik Kanekrembang yang memadukan tradisi dengan tren masa kini.

Tujuan Besar Peluncuran

Melalui Malam Puncak Batik in Motion 2025, Pemerintah Kota Probolinggo meneguhkan tiga tujuan besar.

Pertama, apresiasi budaya dengan menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan kembali batik kepada generasi muda.

Kedua, penguatan ekonomi kreatif untuk menjadikan batik sebagai sumber kesejahteraan bagi perajin, UMKM, dan industri lokal.

Ketiga, memperkuat identitas kota dengan menjadikan batik sebagai kebanggaan serta daya tarik wisata budaya Kota Probolinggo.

Penulis :
Shila Glorya