Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lebih dari 51 Ribu Warga Kendari Terima Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Lebih dari 51 Ribu Warga Kendari Terima Program Makan Bergizi Gratis
Foto: Kepala Regional SPPG BGN Sultra Rifani Agnes Eka Wahyuni saat diwawancarai di Kendari, Sulawesi Tenggara 21/9/2025 (sumber: ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)

Pantau - Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kendari mencapai 51.571 orang per 18 September 2025.

Ribuan Pelajar dan Kelompok 3B Jadi Penerima Manfaat

Kepala Regional SPPG BGN Sultra, Rifani Agnes Eka Wahyuni, menyampaikan bahwa penerima manfaat terdiri dari pelajar tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA negeri dan swasta sebanyak 49.639 orang.

Selain pelajar, program MBG juga diberikan kepada kelompok 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Kalau kategori 3B jumlah penerima 1.932 orang, sementara sisanya itu untuk para pelajar di semua tingkatan sekolah. Jadi total sekarang penerima manfaat berjumlah 51.571 orang," ungkap Rifani.

Pendistribusian MBG di Kendari dilakukan melalui 18 dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang aktif.

Hingga kini, penyaluran makanan bergizi di Kendari berjalan lancar tanpa kendala berarti.

BGN juga memperketat verifikasi data penerima, khususnya siswa, sebelum makanan didistribusikan untuk memastikan keamanan konsumsi.

"Jangan sampai di sekolah itu ada siswa yang mungkin alergi kalau makan daging atau semacamnya. Sehingga sebelum didistribusikan kami minta ke pihak sekolah atau dinas terkait mendata penerima manfaat dan kondisi mereka," jelasnya.

Dampak Ekonomi dan Perluasan SPPG

Dalam pemenuhan MBG, BGN juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk menyiapkan bahan makanan, mulai dari beras, daging, sayuran, hingga bumbu masak.

Satu dapur SPPG yang melayani 3.000–3.500 penerima manfaat membutuhkan stok beras sebanyak 180–250 kilogram.

"Kalau dirata 200 kilogram beras untuk satu SPPG, penyaluran selama lima hari berarti membutuhkan satu ton beras untuk satu SPPG saja," terang Rifani.

Menurutnya, kebutuhan bahan pangan ini berdampak positif pada ekonomi masyarakat, khususnya petani lokal.

Karena itu, BGN berharap pemerintah daerah dapat mendorong produksi pangan melalui masyarakat maupun UMKM.

Selain Kendari, saat ini telah beroperasi 106 dapur SPPG MBG di 16 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Satu-satunya daerah yang belum memiliki SPPG adalah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).

"Tapi kami upayakan agar tahun ini SPPG di Konawe Kepulauan sudah terbentuk," pungkas Rifani.

Penulis :
Shila Glorya