
Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Pharmaceutical Security Institute (PSI) menggelar lokakarya di Jakarta pada Senin untuk memperkuat pencegahan pelanggaran obat dan kosmetik serta memberantas sindikat internasional.
Upaya Global Cegah Produk Palsu dan Berbahaya
Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk kerja sama global dalam meningkatkan kapasitas pegawai negeri sipil, termasuk penyidik, agar lebih sigap menghadapi peredaran obat dan kosmetik ilegal.
Menurutnya, banyak produk farmasi dan kosmetik, baik legal maupun ilegal, masuk ke Indonesia melalui jalur perbatasan negara.
Berdasarkan data WHO, satu dari sepuluh produk medis di negara berkembang tidak sesuai standar atau dipalsukan.
Dengan kondisi itu, sekitar 10 persen dari 286 juta penduduk Indonesia berisiko mengonsumsi produk tidak layak edar.
Taruna Ikrar menegaskan, "Tapi kita tahu, tak hanya produk-produk itu berdampak pada orang Indonesia. (Itu) juga akan berdampak pada komunitas global, karena ada yang kita ekspor, ada yang dari luar negeri yang kita impor."
Sindikat Internasional Jadi Ancaman
Tiga bentuk kejahatan yang marak terjadi di sektor farmasi dan kosmetik antara lain produk palsu, produk di bawah standar dengan bahan berbahaya atau kadar yang tidak sesuai, serta produk tanpa izin edar.
Taruna Ikrar menambahkan, "Biasanya kita tahu bahwa produk-produk seperti itu karena hubungannya mereka mau mencari keuntungan, pasti ada sindikatnya. Sindikatnya bisa di dalam negeri saja tapi bisa jadi punya sindikat internasional."
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia sekaligus anggota G20, memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan produk kesehatan di pasar global.
Globalisasi dan perdagangan digital memperbesar potensi penyebaran produk ilegal lintas negara.
Pada 2024, BPOM bersama Kementerian Komunikasi dan Digital menurunkan sekitar 309 ribu tautan produk tidak sesuai standar yang beredar secara daring.
Lokakarya ini juga menghadirkan narasumber dari BPOM, industri farmasi global, Interpol, serta sejumlah marketplace seperti Shopee Singapore dan Halodoc Indonesia.
- Penulis :
- Shila Glorya