
Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bergerak cepat menjawab aspirasi petani Indramayu dengan solusi nyata demi menjaga kesejahteraan, kepastian pasar, serta keberlanjutan produksi pangan nasional.
Dialog Langsung dengan Petani
Amran bertemu langsung dengan perwakilan petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu.
"Saya mau dengar langsung aspirasi karena yang dibawa adalah suara petani Indonesia. Pemerintah adalah pelayan rakyat, jadi setiap keluhan petani adalah masalah saya juga," ungkap Amran.
Dalam pertemuan itu, ia menyoroti persoalan pupuk bersubsidi di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
Petani mengeluhkan harga pupuk yang dijual lebih dari Rp300.000 per kuintal, jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp2.250 per kilogram untuk pupuk urea dan Rp2.300 per kilogram untuk pupuk NPK phonska.
Menanggapi hal tersebut, Amran langsung menghubungi Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) serta memerintahkan Direktur Pupuk Kementan untuk menindak distributor maupun pengecer yang menyelewengkan harga.
"Sekarang cek. Cabut izinnya mulai hari ini. Itu menyusahkan petani kita," tegas Amran.
Jawaban untuk Persoalan Irigasi dan Alsintan
Selain pupuk, petani di Kecamatan Kroya juga mengeluhkan sulitnya pengairan.
Amran langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Jawa Barat dan Direktur Irigasi Pertanian Kementan untuk menunjang pembangunan infrastruktur irigasi serta perpompaan.
"Ini harus segera diselesaikan. Besok tim Kementan turun dan ketemu petaninya, selesaikan irigasi dan perpompaannya," ujarnya.
Ia juga memenuhi tuntutan modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) dengan memerintahkan pembentukan brigade pangan di Kecamatan Kroya serta menurunkan alsintan seperti hand tractor.
Selain itu, Kementan akan mendorong kelembagaan petani dan pengelolaan tanah hutan demi memperkuat posisi petani.
"Intinya kami adalah pelayan rakyat. Kami akan monitor semua aspirasi Bapak Ibu. Doakan, jika tidak ada cuaca ekstrem, kita bisa swasembada pangan lebih cepat," kata Amran.
Aspirasi Petani dan Respons Positif
Sebanyak 1.200 petani yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menyampaikan empat tuntutan, yaitu memasukkan kelembagaan petani dalam UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, modernisasi alsintan, peningkatan fasilitas irigasi, serta reforma agraria.
Ketua Serikat Tani Indramayu, Damuri, mengapresiasi langkah cepat pemerintah melalui Menteri Pertanian.
" Kami menyampaikan keluhan langsung direspons cepat. Jangankan pupuk, persoalan pengairan akan langsung dicek. Terima kasih Mentan Amran yang memberikan jawaban yang membuat hati kami tenang dan bahagia," kata Damuri.
- Penulis :
- Shila Glorya