
Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat, Jawa Barat, menutup sementara tiga dapur penyedia makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan massal siswa di Kecamatan Cipongkor.
Tiga Dapur Ditutup untuk Investigasi
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menegaskan penutupan hanya dilakukan untuk dapur yang terindikasi bermasalah, sementara puluhan dapur lainnya tetap beroperasi.
"Saya tidak menutup 85 (dapur). Jadi yang ditutup hanya tiga dapur saja yang terindikasi masalah. Jadi jangan sampai satu atau dua kasus berpengaruh terhadap dapur-dapur yang sudah bekerja dengan baik. Pada dasarnya program MBG ini sangat baik," ungkap Jeje Ritchie Ismail di Bandung Barat, Kamis.
Dapur yang ditutup terdiri dari dua dapur di Kecamatan Cipongkor dan satu dapur di Kecamatan Cihampelas.
Sekitar 80 dapur lainnya tetap diizinkan beroperasi dengan pengawasan lebih ketat sambil dilakukan evaluasi menyeluruh.
"Kalau di KBB (Kabupaten Bandung Barat) ada 80 sekian dapur. Itu tetap beroperasi sambil evaluasi berjalan, meski statusnya KLB (Kejadian Luar Biasa). Jadi hanya tiga dapur yang ditutup," ujar Jeje.
Status KLB dan Evaluasi Program MBG
Pemkab Bandung Barat telah menetapkan kasus keracunan makanan MBG di Cipongkor sebagai Kejadian Luar Biasa setelah ratusan siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program tersebut.
"Sekarang sudah kita tetapkan statusnya KLB supaya penanganannya lebih cepat dan menyeluruh," kata Jeje.
Penutupan sementara dilakukan untuk memberi ruang bagi tim investigasi memeriksa aspek perizinan hingga standar pengelolaan makanan.
"Mulai dari perizinan hingga standarisasi pengelolaan makanan harus kita cek. Kalau memang belum layak ya harus ada perbaikan. Khusus untuk dapur di Cipongkor kita tutup dulu sambil dilakukan investigasi," tegas Jeje.
- Penulis :
- Leon Weldrick