
Pantau - Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mempromosikan potensi ekonomi dari 154 kawasan transmigrasi di Indonesia dalam ajang World Expo 2025 yang berlangsung di Osaka, Jepang.
Dalam kunjungannya, Mentrans melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan investor Jepang guna membahas peluang investasi yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan transmigrasi.
"Kunjungan (ke ekspo) ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian yang baru saja kami tandatangani," jelas Iftitah.
Kawinkan Transmigrasi dan Industri untuk Ciptakan Pertumbuhan Baru
Menurut Mentrans, kolaborasi antara program transmigrasi dan sektor industri sangat strategis dalam membentuk pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Ia menekankan bahwa program transmigrasi memiliki potensi besar dalam menyediakan lahan dan tenaga kerja produktif, sementara industri bisa hadir dengan modal, teknologi, dan off-taker.
"Inilah titik temu kita. Transmigrasi dan industri harus kita kawinkan untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Itu salah satu misi utama yang saya bawa ke Jepang," tegasnya.
Jajaki Kerja Sama Global, Salah Satunya dengan Korea Selatan
Turut serta dalam delegasi, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Vernando Wanggai, juga ikut dalam berbagai pertemuan untuk menjajaki potensi kerja sama dengan investor global.
Salah satu hasil awal dari misi ini adalah penjajakan kemitraan dengan perusahaan multi-industri asal Korea Selatan, LX International.
Fokus kerja sama diarahkan pada pengembangan kawasan transmigrasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur, sebagai salah satu model kawasan industri terpadu berbasis transmigrasi.
World Expo Jadi Panggung Strategis Tarik Investasi Transmigrasi
Pemerintah optimistis bahwa keikutsertaan Indonesia dalam World Expo 2025 akan berdampak besar, antara lain:
- Menarik minat investor asing
- Mendukung pengembangan kawasan transmigrasi
- Menciptakan lapangan kerja baru
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Mempercepat pemerataan pembangunan nasional
Sebelumnya, Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Jumat, 26 September 2025, di Jakarta.
Kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan 154 kawasan transmigrasi, dengan fokus integrasi antara sumber daya transmigrasi dan:
- Modal
- Teknologi
- Akses pasar
Tujuan utamanya adalah mendorong terbentuknya sentra industri baru di kawasan transmigrasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan