billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Pemkot Pekalongan Maksimalkan Program Rumah Singgah Gizi untuk Balita

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Pemkot Pekalongan Maksimalkan Program Rumah Singgah Gizi untuk Balita
Foto: (Sumber: Ibu orang tua balita sedang memanfaatkan program Rumah Singgah Gizi dengan memeriksakan anaknya ke Puskesma Kota Pekalongan, belum lama ini. ANTARA/Kutnadi)

Pantau - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus mengoptimalkan program Rumah Singgah Gizi sebagai layanan kesehatan terpadu untuk menekan angka gizi buruk dan stunting pada balita.

Program ini ditujukan bagi bayi dan balita, dengan fokus utama memperbaiki status gizi anak serta meningkatkan pemahaman orang tua tentang pentingnya asupan gizi seimbang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Puji Winarti, menyatakan bahwa penanganan kasus gizi buruk dan stunting dilakukan secara kolaboratif bersama tenaga medis dari berbagai disiplin.

"Program Rumah Singgah ini, tujuannya adalah menurunkan angka gizi buruk dan stunting pada balita, meningkatkan status gizi dan kesehatan anak, serta memperkuat pengetahuan orang tua dalam memberikan asupan gizi seimbang," ungkapnya.

Tenaga medis yang terlibat meliputi dokter anak, dokter umum, ahli gizi, hingga psikolog, sehingga pendekatan yang dilakukan bersifat menyeluruh.

Edukasi Orang Tua hingga Layanan Fisioterapi

Ketua Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi, Devi Hardiyanti, menjelaskan bahwa Rumah Singgah Gizi tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada edukasi orang tua dan pemantauan pertumbuhan anak.

Program ini turut memberikan pelatihan keterampilan memasak makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai kebutuhan gizi anak.

Sejak dibuka pada tahun 2012, tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi, dengan rata-rata kunjungan mencapai 15 hingga 20 pasien balita setiap sesi layanan.

"Rumah Singgah gizi dilaksanakan secara rutin dua kali dalam sebulan yaitu pada minggu pertama dan ketiga. Layanan ini terbuka bagi seluruh masyarakat, khususnya bayi dan balita di daerah itu," jelas Devi.

Program ini juga menyediakan layanan fisioterapi bagi balita yang membutuhkan terapi lanjutan, sebagai bagian dari dukungan komprehensif bagi tumbuh kembang anak.

Proses Rujukan dan Layanan Gratis

Sebelum menerima layanan di Rumah Singgah Gizi, balita terlebih dahulu menjalani skrining awal di puskesmas.

Jika ditemukan indikasi masalah gizi, balita akan dirujuk ke Rumah Singgah untuk pemeriksaan lanjutan dan penanganan oleh tim medis.

"Akan tetapi, apabila hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya penanganan lanjutan maka pasien kemudian akan dirujuk ke rumah sakit. Semua layanan yang tersedia diberikan secara gratis baik untuk peserta BPJS maupun yang belum memiliki," tegas Devi.

Dengan pendekatan menyeluruh dan tanpa biaya, Pemerintah Kota Pekalongan berharap angka stunting dan gizi buruk dapat terus ditekan secara signifikan.


 

Penulis :
Ahmad Yusuf