billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Labkesda Jabar Temukan Salmonella dan Bacillus Cereus sebagai Penyebab Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Labkesda Jabar Temukan Salmonella dan Bacillus Cereus sebagai Penyebab Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis
Foto: (Sumber: Perawatan siswa korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat. ANTARA/Abdan Syakura.)

Pantau - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkapkan bahwa bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus menjadi penyebab utama kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat dan Garut dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi, menyatakan bahwa kedua bakteri tersebut ditemukan dalam sampel makanan yang diperiksa oleh tim laboratorium.

"Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk yakni Salmonella dan Bacillus Cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," ungkapnya.

Penanganan Higienitas Lemah dan Suhu Tak Terjaga Jadi Pemicu

Menurut Ryan, salah satu faktor utama penyebab kontaminasi adalah lamanya rentang waktu antara penyiapan dan penyajian makanan.

"Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi," jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya menjaga higienitas selama proses pengolahan makanan, termasuk penggunaan air bersih dan kebersihan petugas dapur.

Ryan menyarankan agar makanan disimpan pada suhu di atas 60 derajat Celsius atau di bawah 5 derajat Celsius untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk.

"Pemasak juga harus mengenakan sarung tangan, pakaian bersih, dan memastikan tidak ada terkontaminasi dari bahan lain," tambahnya.

Dinas Kesehatan Jawa Barat pun mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam program MBG untuk memperketat protokol keamanan pangan guna mencegah kejadian serupa.

Lebih dari Seribu Pelajar Jadi Korban

Sebelumnya, lebih dari 1.333 pelajar dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah menyantap makanan dari program MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, hingga Jumat, 26 September 2025.

Kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, di mana sebanyak 657 orang mengalami keluhan serupa setelah mengonsumsi makanan dari program yang sama.

Kasus ini menyoroti pentingnya penanganan makanan yang aman dan higienis dalam pelaksanaan program bantuan pangan skala besar.


 

Penulis :
Ahmad Yusuf