
Pantau - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menegaskan bahwa sensus ekonomi dan statistik memiliki peran penting dalam perencanaan serta pembangunan ketenagakerjaan yang lebih baik.
Sensus Ekonomi Jadi Dasar Kebijakan Ketenagakerjaan
"Sensus ekonomi memiliki peran penting dalam pembangunan ketenagakerjaan. Melalui sensus ini, kita memperoleh gambaran menyeluruh mengenai struktur pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan yang komprehensif," kata Wamenaker Ferry di Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa dalam era transformasi digital, statistik dituntut semakin adaptif, inklusif, dan langsung realtime.
"Dengan keterpaduan data, kita tak hanya menghadirkan angka, tetapi juga insight yang berdampak," ujarnya.
Informasi dari sensus ekonomi tidak hanya mencatat aktivitas produksi dan distribusi, tetapi juga memetakan kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor.
Hasil sensus ekonomi, lanjutnya, dapat menjadi pijakan strategis dalam perancangan kebijakan ketenagakerjaan.
"Seperti peningkatan keterampilan, penguatan kewirausahaan, dan perluasan kesempatan kerja yang selaras dengan perkembangan ekonomi nasional maupun global," ujarnya.
Statistik Jadi Bahasa Pembangunan
Pada peringatan Hari Statistik Nasional 2025, Ferry mengajak seluruh insan statistik, baik di pusat maupun daerah, dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat luas, untuk menjadikan statistik sebagai bahasa pembangunan.
"Setiap data yang kita olah, analisis yang kita buat, dan diseminasi yang kita lakukan harus memiliki dampak nyata bagi kemajuan bangsa," katanya.
Ia menambahkan bahwa data ketenagakerjaan yang akurat dapat membantu mendorong terciptanya tenaga kerja hijau, tenaga kerja produktif, dan tenaga kerja kompeten.
Tenaga kerja tersebut diharapkan selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan dan visi Indonesia Emas 2045.
- Penulis :
- Shila Glorya