Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es di Lampung Barat: Akibat Awan Cumulonimbus

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es di Lampung Barat: Akibat Awan Cumulonimbus
Foto: (Sumber: Ilustrasi: Fenomena alam berupa hujan es bersamaan dengan hujan deras dan disertai angin kencang terjadi di Liwa, Lampung Barat. ANTARA//HO-Diskominfo.)

Pantau - Hujan es disertai angin kencang yang melanda Liwa, Kabupaten Lampung Barat, pada Senin (29/9), disebabkan oleh kemunculan awan Cumulonimbus dengan arus naik kuat yang mendorong terbentuknya butiran es di atmosfer.

Proses Terbentuknya Hujan Es

Prakirawan BMKG Raden Intan Lampung, Yoyok Dewantoro, menjelaskan bahwa hujan es terbentuk karena arus naik (updraft) yang sangat kuat di dalam awan Cumulonimbus.

"Hujan es terbentuk karena di dalam awan Cumulonimbus terdapat arus naik (updraft) yang sangat kuat, sehingga butiran es kecil di dalam awan terdorong naik-turun berkali-kali," ungkap Yoyok.

Selama proses naik-turun tersebut, butiran es membeku secara berlapis-lapis hingga cukup berat untuk jatuh ke permukaan sebagai es.

Fenomena hujan es umumnya terjadi dalam waktu singkat, antara 5 hingga 10 menit, dan biasanya disertai hujan lebat, angin kencang, dan petir.

"Meski kejadian ini cukup singkat, tetapi kami tetap meminta masyarakat waspada dan mencari informasi secara resmi ke BMKG terkait prakiraan cuaca," imbau Yoyok.

Dampak di Lapangan dan Respons Warga

Meski kondisi cuaca kini mulai kembali normal, hujan es yang turun sempat menyebabkan gangguan di beberapa wilayah.

Angin kencang yang menyertai hujan es juga memicu padamnya listrik di sejumlah titik di Kabupaten Lampung Barat.

Seorang warga setempat, Elva, mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.

"Selama saya di sini baru kali ini merasakan hujan es di dekat Liwa. Jadi memang saat kejadian itu sedang di rumah dan bunyi di atas keras sekali bikin kaget," ungkapnya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di masa transisi musim.

Penulis :
Ahmad Yusuf