Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Terapkan Skema Baru Haji 2026, Hanya Gunakan Dua Syarikah untuk Tekan Biaya dan Cegah Pungli

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemerintah Terapkan Skema Baru Haji 2026, Hanya Gunakan Dua Syarikah untuk Tekan Biaya dan Cegah Pungli
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Jaksa Agung Muda Bidang Inteligen Reda Manthovani menggelar pertemuan di Kementerian Haji dan Umrah, Jakarta, Selasa (30/9/2025). ANTARA/Asep Firmansyah)

Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah menerapkan skema baru dalam pengelolaan layanan jemaah haji Indonesia mulai musim haji tahun 2026 dengan hanya melibatkan dua perusahaan penyedia layanan (syarikah) di Arab Saudi.

Kebijakan ini berbeda dari skema sebelumnya yang melibatkan delapan syarikah.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan menekan ongkos perjalanan haji serta meningkatkan efisiensi dan transparansi.

"Alhamdulillah, biaya layanan yang dikelola oleh syarikah berhasil kita tekan lebih dari 200 riyal. Dari sebelumnya 2.300 riyal, tahun ini menjadi 2.100 riyal tanpa pungli dan tanpa manipulasi," ungkap Dahnil.

Dua Syarikah Terpilih dan Kontrak Multi-Tahun

Dua syarikah yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola layanan haji tahun 2026 adalah:

Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service

Albait Guest

Kebijakan pengurangan jumlah syarikah ini juga disertai penerapan sistem kontrak jangka panjang.

Jika sebelumnya kontrak dilakukan setiap tahun, kini ditetapkan sistem multi-tahun, yakni langsung selama tiga tahun.

"Kontraknya tidak lagi tahunan, tetapi langsung tiga tahun. Ini untuk mencegah praktik-praktik manipulasi dan umpan balik negatif dalam proses lelang syarikah di Arab Saudi," jelas Dahnil.

Seleksi Ketat dan Reformasi Tata Kelola

Dahnil menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat, dimulai dari lebih dari 150 syarikah yang mendaftar.

Jumlah tersebut kemudian disaring menjadi 50, lalu menjadi 20, kemudian empat, hingga akhirnya ditetapkan dua syarikah terbaik.

Skema baru ini merupakan bagian dari reformasi tata kelola haji dan umrah yang tengah dijalankan oleh pemerintah.

Reformasi ini berprinsip pada efisiensi, akuntabilitas, dan pelayanan optimal bagi para jemaah.

"Kami berkomitmen memastikan penyelenggaraan haji lebih profesional, efisien, dan bebas dari kepentingan-kepentingan yang merugikan jamaah," tegas Dahnil.

Skema baru ini juga akan menjadi dasar perencanaan logistik dan layanan akomodasi jemaah di Arab Saudi untuk musim haji 2026.

Penulis :
Ahmad Yusuf