
Pantau - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengungkapkan bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nagari Kampung Tangah, Kabupaten Agam, belum memiliki izin kelaikan saat terjadi dugaan kasus keracunan terhadap puluhan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dugaan Keracunan Makanan Picu Evaluasi Dapur MBG di Agam
Pernyataan tersebut disampaikan Mahyeldi usai menerima laporan atas insiden yang menimpa 86 penerima manfaat MBG pada Rabu, 1 Oktober 2025.
"Rupanya dapur ini belum ada kelaikannya", ungkap Mahyeldi.
Dapur SPPG yang beroperasi di Kampung Tangah merupakan bagian dari program nasional MBG yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak.
Menanggapi kejadian tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Satgas Percepatan Penyelenggaraan MBG dan Pemerintah Kabupaten Agam langsung menghentikan sementara seluruh aktivitas dapur tersebut.
Langkah penghentian diambil sebagai bentuk pencegahan agar kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
Pemerintah setempat bersama Satgas MBG saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut.
"Kita belum mengetahui pasti penyebabnya, tapi tim bersama Satgas terkait sudah turun ke lapangan untuk mencari tahu", ujar Mahyeldi.
Menu Nasi Goreng Jadi Sorotan, Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Standar Pelayanan
Gubernur Mahyeldi juga mempertanyakan kelayakan menu yang diberikan oleh dapur MBG pada hari kejadian, yaitu nasi goreng.
"Pertanyaan kita makan siang kok nasi goreng?", katanya dengan nada heran.
Ia menilai bahwa pemilihan menu dan penyajian makanan perlu dirancang dengan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan gizi serta kebiasaan makan masyarakat.
Menurut Mahyeldi, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pelayanan kepada penerima manfaat.
Program MBG sendiri merupakan bagian dari inisiatif nasional yang bertujuan meningkatkan status gizi anak-anak di seluruh Indonesia melalui distribusi makanan bergizi secara gratis.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti