Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Syngenta Indonesia Dorong Swasembada Pangan Lewat Inovasi Benih dan Panen Konsisten 10 Ton per Hektare

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Syngenta Indonesia Dorong Swasembada Pangan Lewat Inovasi Benih dan Panen Konsisten 10 Ton per Hektare
Foto: Syngenta Indonesia bersama Bappenas dan sejumlah pihak terkait lainnya dalam Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton di Subang, Jawa Barat, Sabtu 4/10/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Syngenta Indonesia menegaskan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional, khususnya tanaman padi, melalui pendampingan teknologi, inovasi benih unggul, praktik budidaya berkelanjutan, serta target panen konsisten sebesar 10 ton per hektare.

Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, menyampaikan bahwa dari hasil pengamatan lapangan bersama hampir 10 hingga 20 petani dengan luas lahan rata-rata 1 hingga 1,5 hektare, produktivitas panen mencapai rata-rata 10 ton bahkan lebih per hektare.

Ia menekankan bahwa salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto adalah swasembada pangan.

"Pangan bukan hanya untuk kebutuhan masyarakat, tapi juga penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional," ungkapnya.

Komitmen Syngenta dan Kolaborasi Multi-Pihak

Eryanto menyatakan pentingnya kolaborasi erat antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk mendukung keberhasilan program ketahanan pangan nasional.

Ia menegaskan bahwa festival panen raya yang digelar Syngenta merupakan bukti nyata pelaksanaan visi “petani maju”, bukan sekadar slogan.

Pencapaian panen hingga 10 ton per hektare menjadi bukti komitmen Syngenta dalam memaksimalkan produktivitas petani dan menunjukkan daya saing pertanian Indonesia di tingkat internasional.

Sebagai perbandingan, ia menyebut bahwa rata-rata hasil panen nasional di beberapa negara Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia hanya berkisar 4,5 hingga 5 ton per hektare.

Syngenta Indonesia, yang telah beroperasi lebih dari 60 tahun, turut mendukung program ketahanan pangan melalui inovasi teknologi pertanian, pengembangan produk perlindungan tanaman, dan produksi benih berkualitas.

Tahun ini, Syngenta meluncurkan benih padi hibrida Ningrat (NK2133) dengan potensi hasil hingga 13,9 ton per hektare.

Selain benih, perusahaan juga merilis buku panduan bertajuk Raih Hasil Optimal Budidaya Padi yang berisi panduan lengkap guna membantu petani mencapai hasil panen maksimal.

Lebih dari 8.000 petani di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Barat, telah menggunakan benih Ningrat.

Untuk mendukung petani muda, Syngenta membentuk komunitas GenAgri (Generasi Petani Muda untuk Negeri) yang kini memiliki lebih dari 2.000 anggota petani milenial.

Dukungan Pemerintah dan Target Produksi Padi Nasional

Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI, Frans B.M Dabukke, mendorong adanya sinergi antara kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan visi swasembada pangan yang digaungkan Presiden Prabowo.

Ia menjelaskan, dengan hasil panen 10 ton gabah kering panen (GKP) per hektare dan harga jual Rp6.500 per kilogram, petani bisa meraih pendapatan Rp65 juta per hektare.

"Jika biaya produksi sebesar Rp30 juta, maka keuntungan petani bisa mencapai Rp10 juta per bulan, lebih dari beberapa kali UMR," jelas Frans.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani Retno Widowati, menyoroti pentingnya kualitas benih dalam mendukung produktivitas pertanian.

"Kalau kita bicara benih mau sebagus apapun, pupuk mau sebagus apapun, tanahnya mau sebagus apapun, alat pertanian sebagus apapun drone-nya, kalau benih tidak bagus, maka tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik," ia mengungkapkan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menargetkan produksi padi di Jawa Barat mencapai 10 juta ton pada tahun ini.

Hingga awal Oktober 2025, sudah tercatat produksi sebanyak 8,7 juta ton, dan ditargetkan tambahan 1,2 hingga 1,3 juta ton dalam dua bulan ke depan guna memenuhi target tahunan.

Dadan menilai bahwa peran swasta seperti Syngenta sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan daerah.

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menyebutkan bahwa Subang memiliki luas areal persawahan sebesar 68 ribu hektare yang seluruhnya telah tergarap.

Masih terdapat potensi pengembangan lahan baru melalui pengerukan dan pembukaan lahan.

Subang berkontribusi sekitar 1,2 juta ton atau sekitar 12 persen dari total produksi beras di Jawa Barat, dengan rata-rata produktivitas mencapai 8 ton per hektare GKP.

Penulis :
Arian Mesa