Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Israel Hentikan Sementara Serangan ke Gaza, Trump Desak Hamas Terima Rencana Damai 20 Poin

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Israel Hentikan Sementara Serangan ke Gaza, Trump Desak Hamas Terima Rencana Damai 20 Poin
Foto: (Sumber: Arsip foto - Warga Palestina yang mengungsi terlihat di kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 30 September 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri.)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel telah menghentikan sementara bombardir di Jalur Gaza, sebagai bagian dari upaya untuk membebaskan sandera dan mencapai kesepakatan damai 20 poin yang diusulkan oleh AS.

Gencatan Senjata Bergantung pada Respons Hamas

Dalam pernyataannya melalui platform Truth Social, Trump menegaskan urgensi dari proses negosiasi ini.

"Hamas harus bergerak cepat, jika tidak, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya tidak akan menoleransi penundaan... Mari kita selesaikan ini, dengan cepat", tulis Trump.

Dalam unggahan lainnya, Trump menyebut bahwa Israel telah menyetujui penarikan awal pasukan dan keputusan ini sudah disampaikan kepada Hamas.

"Ketika Hamas mengonfirmasi, Gencatan Senjata akan segera diberlakukan, Pertukaran sandera dan tahanan akan dimulai dan kami akan menciptakan kondisi yang kondusif untuk tahap penarikan (pasukan) berikutnya", tambahnya.

Netanyahu Kirim Delegasi ke Mesir, Hamas Beri Sinyal Positif

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa pembicaraan tidak langsung dengan Hamas akan digelar di Mesir pada Senin, 6 Oktober 2025, dengan fokus membahas rencana damai dari AS.

Netanyahu berharap bisa mengumumkan pembebasan semua sandera dari Gaza dalam beberapa hari mendatang.

Ia menambahkan bahwa delegasi telah dikirim ke Mesir untuk memfinalisasi detail teknis dari kesepakatan.

"Tujuan kami adalah untuk membatasi negosiasi ini dalam jangka waktu beberapa hari", ujarnya.

Sebelumnya, pada Jumat, 3 Oktober 2025, Trump memberikan ultimatum kepada Hamas untuk menerima "rencana perdamaian 20 poin" paling lambat Minggu, 5 Oktober pukul 18.00 EDT atau Senin, 6 Oktober pukul 05.00 WIB.

Trump memperingatkan bahwa jika Hamas tidak menyetujui, maka "neraka, yang belum pernah dirasakan oleh siapa pun sebelumnya, akan dibuka untuk Hamas".

Hamas Setuju Secara Umum, Dunia Internasional Dukung

Menanggapi ultimatum tersebut, Hamas menyatakan menerima usulan damai secara umum, dan siap mengikuti pembicaraan yang dimediasi.

Respons ini disambut baik oleh masyarakat internasional, yang menyerukan kepada kedua belah pihak untuk memanfaatkan momentum ini demi menghentikan perang dan mengurangi penderitaan warga sipil di Gaza.

Isi Rencana Damai 20 Poin: Penarikan, Pembebasan, dan Transisi Politik

Berikut poin-poin utama dalam rencana damai 20 poin yang diajukan AS:

  • Gencatan senjata ditukar dengan pembebasan semua sandera
  • Penarikan pasukan Israel dilakukan secara bertahap dari Gaza
  • Demiliterisasi Gaza dari senjata berat dan sistem rudal
  • Penempatan pengawasan internasional untuk rekonstruksi dan tata kelola Gaza pascakonflik
  • Hamas dikeluarkan dari struktur pemerintahan Gaza

Isi kesepakatan teknis mencakup:

  • Israel menghentikan operasi militer dan mundur ke garis yang telah disepakati
  • Hamas wajib membebaskan semua sandera—hidup maupun wafat—dalam 72 jam setelah Israel menyatakan persetujuan secara terbuka

Israel membebaskan:

  • 250 tahanan seumur hidup
  • 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak konflik 7 Oktober 2023
  • Anggota Hamas yang melucuti senjata dan berkomitmen hidup damai akan diberikan amnesti

Bagi yang memilih meninggalkan Gaza akan diberi akses aman ke negara-negara yang bersedia menerima mereka

Kesepakatan ini digambarkan sebagai upaya diplomatik paling serius sejak eskalasi dimulai, dengan potensi mengakhiri konflik bersenjata berkepanjangan di Gaza.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti