
Pantau - Kementerian Kesehatan India mengonfirmasi bahwa sampel sirup obat batuk merek Coldrif yang diproduksi di Tamil Nadu mengandung dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas yang diizinkan, di tengah penyelidikan atas kematian 12 anak di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan.
Kandungan Berbahaya Teridentifikasi di Tamil Nadu
Informasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh media lokal pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan India menyebut bahwa sirup Coldrif diproduksi oleh perusahaan M/S Sresan Pharma yang berlokasi di Kanchipuram, Tamil Nadu.
Pemeriksaan terhadap sampel dilakukan atas permintaan Pemerintah Madhya Pradesh.
"Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan", demikian pernyataan kementerian yang dikutip oleh media.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kesehatan telah memulai inspeksi berdasarkan penilaian risiko di berbagai lokasi produksi.
Inspeksi mencakup fasilitas-fasilitas pembuat 19 obat yang sampelnya diambil dari enam negara bagian India.
Dugaan Keterkaitan dengan Kematian Anak dan Peringatan WHO
Kasus ini mencuat di tengah penyelidikan atas kematian 12 anak di Madhya Pradesh dan Rajasthan yang diduga terkait konsumsi sirup obat batuk.
Namun, Kementerian menyatakan bahwa sampel sirup yang diambil dari dua negara bagian tersebut tidak menunjukkan adanya kandungan DEG maupun etilen glikol (EG).
Kejadian ini mengingatkan kembali pada peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2023 terkait produk sirup obat batuk asal India.
Saat itu, WHO menemukan kandungan DEG dan EG dalam kadar yang tidak dapat diterima pada produk yang beredar di Kepulauan Marshall, Mikronesia, dan Irak.
WHO menegaskan bahwa bahan kimia tersebut sangat berbahaya dan dapat menyebabkan cedera ginjal akut hingga kematian, terutama pada anak-anak.
- Penulis :
- Aditya Yohan