Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hari Jantung Sedunia: Edukasi Pentingnya Jaga Kesehatan Jantung dan Organ Vital Lainnya

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Hari Jantung Sedunia: Edukasi Pentingnya Jaga Kesehatan Jantung dan Organ Vital Lainnya
Foto: (Sumber: Memasyarakatkan cara memelihara kesehatan jantung amat penting tidak cuma bagi masyarakat tapi juga tenaga medis sebagai bagian dari edukasi. ANTARA/HO-Siloam Hospitals TB Simatupang..)

Pantau - Dalam rangka peringatan Hari Jantung Sedunia yang jatuh setiap 9 September, para tenaga medis dan masyarakat diingatkan kembali akan pentingnya menjaga kesehatan jantung yang berperan vital dalam menjaga keseimbangan seluruh organ tubuh.

Jantung dan Keterkaitannya dengan Organ Vital Lain

Jantung merupakan pusat kehidupan manusia yang bertanggung jawab menyalurkan oksigen, darah, dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Gangguan fungsi jantung tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga memengaruhi organ vital lainnya seperti otak, ginjal, paru-paru, serta sistem metabolik.

Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung harus dimiliki tidak hanya oleh masyarakat umum, tetapi juga oleh para tenaga kesehatan.

Memasyarakatkan cara menjaga jantung yang sehat menjadi bagian penting dari edukasi publik dan profesional medis.

Masyarakat perlu memahami hubungan erat jantung dengan berbagai organ seperti otak, paru-paru, ginjal, serta kaitannya dengan kondisi seperti obesitas, diabetes, kehamilan, bahkan pada anak-anak.

Penyebaran edukasi ini dapat dilakukan melalui media sosial atau podcast untuk menjangkau ruang digital dan memperluas kesadaran publik.

Deteksi dini dan pemahaman terhadap faktor risiko penyakit jantung sangat penting dilakukan sejak dini, karena kini penyakit jantung juga menyerang usia muda dan anak-anak.

Inovasi Teknologi dan Kolaborasi Multidisipliner Jadi Kunci Penanganan

Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan kapabilitas melalui pelatihan seperti Master Class Cardiovascular Kidney Metabolic, terutama dalam penanganan pasien gagal ginjal kronis yang membutuhkan prosedur invasif.

Perkembangan dunia medis yang begitu cepat dan kasus-kasus yang makin kompleks menuntut adanya sharing dan recommendation session untuk memastikan kesamaan pemahaman di antara dokter.

Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA menyampaikan bahwa gangguan irama jantung seperti aritmia, khususnya atrial fibrillation (AF), sering kali tidak disadari karena gejalanya ringan, tetapi bisa menyebabkan stroke akibat pembekuan darah.

Penanganan aritmia kini semakin komprehensif berkat teknologi terbaru seperti pulse field ablation (PFA) dan tindakan left atrial appendage closure yang mampu mencegah stroke tanpa operasi.

Selain itu, tindakan cardio neuro ablation (CNA) telah berhasil dilakukan di Indonesia untuk mengatasi pasien yang sering pingsan akibat aktivitas saraf vagus yang berlebihan.

Layanan renal denervation juga akan segera tersedia untuk pasien hipertensi yang tidak kunjung membaik meskipun telah mengonsumsi banyak obat.

Semua penanganan tersebut dilakukan melalui kolaborasi multidisipliner antara bidang kardiologi, neurologi, ginjal (renal), dan endokrinologi.

Hubungan antara jantung dan ginjal sangat erat dan bersifat dua arah: jantung yang lemah dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, sementara ginjal yang rusak dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penumpukan cairan yang memperberat kerja jantung.

Pasien dengan penyakit ginjal kronis diketahui memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi jantung, sehingga deteksi dini sangatlah penting.

Beberapa rumah sakit juga telah menerapkan protokol penanganan stroke cepat yang sesuai standar internasional sebagai bukti komitmen terhadap ketepatan diagnosis dan respons.

Hari Jantung Sedunia harus menjadi momen pengingat bahwa menjaga kesehatan jantung adalah bagian dari menjaga seluruh sistem tubuh.

Dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, empati, dan edukasi, pesan untuk menjaga jantung dan organ-organ “sahabatnya” bisa tersampaikan secara luas dan efektif.

Mengenal jantung bukan hanya soal cara kerjanya, tetapi tentang menyadari bahwa setiap detak adalah kehidupan yang pantas dijaga dengan pengetahuan, tindakan, dan kasih.

Penulis :
Aditya Yohan