
Pantau - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terus melakukan proses identifikasi terhadap enam jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
Proses Identifikasi Berlangsung 24 Jam
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim Komisaris Besar Polisi M. Khusnan menyampaikan bahwa keenam jenazah tersebut masih dalam proses pengambilan data post mortem di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
“Sejak tadi pagi ini masih ada enam jenazah yang sedang dalam proses identifikasi. Jadi dari total 32 kantong jenazah, dikurangi enam yang masih dikerjakan, sisanya sudah selesai diambil data post mortem-nya,” ujarnya di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Minggu.
Ia menjelaskan, total terdapat 37 kantong jenazah yang diterima tim, termasuk lima korban yang sebelumnya telah meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut, delapan jenazah telah berhasil teridentifikasi oleh tim DVI.
M. Khusnan menegaskan bahwa proses identifikasi dilakukan selama 24 jam penuh dengan sistem kerja bergantian antara dokter forensik dan tim DVI Polda Jatim.
“Tim kami bekerja siang dan malam agar proses identifikasi bisa cepat selesai. Ini juga menjadi harapan keluarga korban,” katanya.
Pengambilan Sampel DNA dan Pemeriksaan di Jakarta
Tim DVI juga telah mengambil sampel DNA dari seluruh jenazah dan bagian tubuh (body part) untuk dikirim ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Pusdokkes) Polri di Jakarta menggunakan penerbangan siang ini.
“Semua sampel DNA sudah diambil dan dikirim ke Jakarta. Jika nanti ada bagian tubuh tambahan dengan hasil DNA yang cocok, maka akan disatukan karena itu milik satu orang,” ujarnya.
Proses identifikasi ini dilakukan secara intensif untuk memastikan setiap korban dapat dikenali dan dikembalikan kepada pihak keluarga dengan tepat.
Sebelumnya, identifikasi jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga hari.
Selain itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyebut ada 113 korban dalam insiden ambruknya mushala di kompleks pesantren tersebut.
Pusdokkes Polri juga tengah menguji sampel DNA dari potongan tubuh korban untuk memastikan kesesuaian identitas.
- Penulis :
- Shila Glorya