
Pantau - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Dua Korban Berasal dari Bangkalan dan Surabaya
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Pol M Khusnan, menyampaikan pernyataan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
"Pada hari ini, Minggu tanggal 5 Oktober 2025 Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua jenazah," ungkapnya.
Identitas korban pertama adalah jenazah nomor PM RSB B011 dengan data antemortem 041 atas nama Nurudin (13), laki-laki asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
Sementara itu, korban kedua adalah jenazah nomor PM RSB B021 dengan data antemortem 035 atas nama Ahmad Rijalul Haq (16), laki-laki asal Jalan Dapuan Baru, Kelurahan Krembangan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
Nurudin teridentifikasi melalui gigi, data medis, dan properti pribadi.
Sedangkan Ahmad Rijalul Haq teridentifikasi melalui gigi, data medis, properti, serta sidik jari.
Total Korban Meninggal Capai 45 Kantong Jenazah
Kombes Pol M Khusnan menjelaskan bahwa hingga saat ini total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 45 kantong jenazah.
"Dari 45 ini (kantong jenazah) ini teman-teman, yang lima diidentifikasi ketika di Sidoarjo. Yang tiga kemarin sudah dikirim, berarti total delapan (jenazah) ditambah sekarang ada dua yang sudah teridentifikasi. Kemudian dari 45 itu, teman-teman, itu ada empat yang body part," ujarnya.
Sebelumnya, Tim DVI Polda Jatim juga telah mengidentifikasi tiga jenazah lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, yakni Firman Nur (16), Muhammad Azka Ibadur Rahman (13), dan Daul Milal (15), yang seluruhnya berasal dari Surabaya.
Hingga berita ini ditulis, proses identifikasi dan evakuasi korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.
- Penulis :
- Leon Weldrick