Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemdiktisaintek Dorong Kolaborasi RSPTN, Targetkan Rumah Sakit Pendidikan Berdaya Saing Global dalam 5 Tahun

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kemdiktisaintek Dorong Kolaborasi RSPTN, Targetkan Rumah Sakit Pendidikan Berdaya Saing Global dalam 5 Tahun
Foto: (Sumber: Kongres Nasional Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) 2025 dan Pertemuan Tahunan ke-6 RSPTN, yang diselenggarakan oleh RSUI dan RSKGM UI, di Jakarta, Sabtu (4/10/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI.)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya untuk mendukung kolaborasi antar Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) guna memperkuat ekosistem pendidikan, riset, dan layanan kesehatan nasional.

Komitmen ini disampaikan dalam Kongres Nasional Asosiasi RSPTN 2025 dan Pertemuan Tahunan ke-6 RSPTN yang digelar oleh RSUI dan RSKGM UI pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

"Bidang kesehatan itu unik dan kaya data, sehingga harusnya kita unggul di kancah internasional. Harusnya tenaga medis dan tenaga kesehatan kita, rumah sakit pendidikan kita, dapat diisi oleh talenta-talenta terbaik negeri ini," ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto.

RSPTN Jadi Pusat Kolaborasi Lintas Ilmu dan Teknologi Kesehatan

Mendiktisaintek menekankan pentingnya menjadikan RSPTN sebagai pusat kolaborasi lintas disiplin ilmu yang tidak terbatas pada kedokteran, tetapi juga mencakup teknik fisika, teknik mesin, dan berbagai bidang lainnya.

"Indonesia memiliki keunggulan komparatif dari ekuator posisi kita, jenis-jenis penyakit kita, sehingga saya menitip bapak ibu sekalian untuk terus melaju dengan riset dan inovasi, serta menjadi lokomotif bagi bidang ilmu pengetahuan-pengetahuan lain," ungkap Brian.

Melalui interaksi dan penelitian bersama di lingkungan RSPTN, diharapkan akan lahir:

  • Terobosan dalam instrumentasi medis
  • Teknologi kesehatan buatan lokal
  • Pemanfaatan big data riset kesehatan
  • Inovasi kecerdasan buatan (AI) untuk sektor kesehatan

Kemdiktisaintek menargetkan dalam waktu 3–5 tahun ke depan, RSPTN mampu bersaing secara global sesuai arahan Presiden Prabowo dalam kerangka visi AstaCita.

"RSPTN harus menjadi champion sebagai RS unggul dan mendunia. RSPTN bisa bekerja sama dengan Harvard, NUS, atau perguruan tinggi dunia lainnya," tegasnya.

Sinergi Nasional dan Peran Strategis RSPTN

Mendiktisaintek mengajak semua pemangku kepentingan mulai dari universitas, tenaga medis, peneliti, industri, hingga pemerintah daerah untuk bersinergi dalam memperkuat peran strategis RSPTN.

Ketua Asosiasi RSPTN, Nasronudin, turut menyampaikan bahwa potensi besar rumah sakit perguruan tinggi belum sepenuhnya tergali.

"Melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, RSPTN memiliki peran strategis yakni pendidikan medis berbasis pelayanan, penelitian yang berakar pada praktik pelayanan seperti robotik dan stem cell, serta fleksibilitas tinggi untuk mendukung kebijakan pemerintah dan menjawab kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan penuh dari Kemdiktisaintek, RSPTN diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap layanan kesehatan, tetapi juga menjadi pendorong utama kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi medis Indonesia.

Penulis :
Ahmad Yusuf