Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bapanas Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir di Bali, Dorong Penguatan Cadangan Pangan Daerah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bapanas Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Banjir di Bali, Dorong Penguatan Cadangan Pangan Daerah
Foto: (Sumber: Badan Pangan Nasional dan mitra manyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Bali, Jumat (3/10/2025). ANTARA/HO-Humas Bapanas.)

Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama mitra pelaku pangan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan pokok bagi masyarakat terdampak banjir di Provinsi Bali sebagai bentuk respon cepat terhadap kondisi darurat.

Distribusi Bantuan untuk Denpasar, Gianyar, dan Tabanan

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor guna memastikan ketersediaan pangan bagi warga yang terdampak.

"Kami mengapresiasi mitra dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyaluran bantuan kemanusiaan untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah banjir di Bali beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Bantuan disalurkan pada Jumat, 3 Oktober 2025, melalui Dinas Pangan Provinsi Bali dan didistribusikan oleh BPBD Provinsi Bali ke Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.

Sebanyak 300 paket pangan disiapkan oleh Perum Bulog Provinsi Bali dengan dukungan dari Pinsar Indonesia, Pinsar Petelur Nasional (PPN), dan PT Agro Boga Utama.

"Ini diwujudkan dalam bentuk 300 paket pangan yang disiapkan oleh Perum Bulog Provinsi Bali dengan komposisi beras premium, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan sarden kaleng," jelas Arief.

Ia menegaskan bahwa kebutuhan pangan adalah hal yang tidak bisa ditunda, terutama dalam kondisi darurat.

"Tentunya urusan pangan menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda, harus dipenuhi apalagi dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, melalui bantuan ini kami ingin memastikan akses pangan bagi warga terdampak tetap terpenuhi," katanya.

Dorong Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah

Arief juga menekankan pentingnya keberadaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang memadai agar pemerintah daerah dapat segera melakukan intervensi saat krisis terjadi.

"Jadi bagi pemerintah daerah juga terus kita dorong bersama, sehingga punya CPPD yang memadai dan bisa digunakan segera manakala diperlukan," ujarnya.

Hingga akhir September 2025, stok CPPD beras di Provinsi Bali tercatat sebanyak 379 ton, turun sekitar 16 ton dibandingkan akhir Agustus yang mencapai 395 ton.

Stok tersebut telah digunakan untuk membantu masyarakat terdampak banjir di beberapa wilayah Bali.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015, Cadangan Pangan Pemerintah dapat dimanfaatkan dalam situasi darurat seperti kekurangan pangan, gejolak harga, bencana alam, maupun keadaan genting lainnya.

Untuk memperkuat sistem cadangan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2025 yang mewajibkan seluruh daerah memiliki cadangan pangan.

Per akhir September 2025, total cadangan pangan beras di tingkat provinsi tercatat sebanyak 7.063 ton, sementara di tingkat kabupaten/kota mencapai 13.675 ton yang tersebar di 318 kabupaten/kota.

Penulis :
Ahmad Yusuf