
Pantau - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa masjid memiliki potensi besar untuk membangun kemandirian umat jika dikelola secara profesional dan kolaboratif, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan kesadaran lingkungan.
"Jika semua masjid dan mushala di Indonesia diberdayakan untuk pengelolaan dana umat secara kolektif, kita bisa menciptakan kemandirian umat tanpa harus terlalu bergantung pada pihak lain," ungkap Menag.
Ia mendorong penerapan konsep manajemen umat, yaitu pengelolaan terpadu zakat, wakaf, infak, sedekah, kurban, fidyah, kafarat, serta dana sosial lainnya agar manfaatnya lebih luas dan berkelanjutan.
Masjid Sebagai Jaringan Ekonomi Umat dan Simbol Keadilan Sosial
Dengan sistem pengelolaan dana umat yang profesional, Menag menyatakan bahwa kemiskinan dapat dihapuskan secara mutlak.
"Bahkan di masa depan, kebutuhan sosial seperti sembako, elpiji, dan layanan dasar bisa dipenuhi melalui jaringan ekonomi umat yang terhubung langsung dengan rumah ibadah," ujarnya.
Gagasan ini disampaikan dalam pembukaan Festival Masjid Berdaya Berdampak (Madada Fest) 2025 yang digelar di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Menag juga meluncurkan Buku Ekoteologi Islam sebagai simbol langkah konkret Kementerian Agama dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyebut peluncuran buku ini sebagai wujud komitmen Kemenag menghadirkan Islam yang memberi maslahat bagi manusia dan alam.
"Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dan ekoteologi Islam adalah dua sisi dari satu tujuan: menghadirkan kemaslahatan yang nyata bagi masyarakat dan bumi tempat kita hidup," katanya.
Madada Fest: Gerakan Nyata Masjid Berdaya dan Berdampak
Madada Fest 2025 menampilkan serangkaian kegiatan yang menunjukkan peran aktif masjid dalam pembangunan umat dan pelestarian lingkungan.
Acara ini meliputi:
- Temu wicara lintas tokoh
- Penyerahan simbolik pinjaman lunak kerja sama BMM-Kemenag
- SIMAS Corner yang memberikan layanan registrasi dan konsultasi pengelolaan masjid
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah Pameran Foto Masjid, yang memperlihatkan potret beragam wajah masjid di seluruh Indonesia.
Festival ini dinilai bukan sekadar ajang seremonial, melainkan bagian dari langkah nyata menjadikan masjid sebagai:
- Pusat peradaban umat
- Tempat ibadah yang berdaya secara ekonomi
- Berdampak sosial
- Aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan
- Penulis :
- Aditya Yohan