
Pantau - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memberikan penghargaan kepada 15 desa dengan kinerja terbaik dalam percepatan penurunan kasus stunting di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, dalam agenda workshop evaluasi kinerja kader pembangunan manusia pada Rabu malam, 9 Oktober 2025.
"Dari sekian ribu desa kita ambil 15 terbaik. Dan memang kita ada beberapa pekerjaan rumah namun kita maksimalkan lagi agar mereka peduli terhadap masalah stunting," ujar Yandri.
15 Desa Terbaik Jadi Contoh Nasional, Kolaborasi Jadi Kunci
Lima belas desa yang menerima penghargaan dipilih berdasarkan keberhasilan mereka dalam mencegah serta mempercepat penurunan angka stunting di wilayah masing-masing.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kolaborasi erat antara desa dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
"Kita kerja sama dengan Kemendagri, Kementerian Kependudukan, dan lembaga lain. Dan kenapa kita harus kolaborasi stunting? Karena angka stunting di Indonesia masih tinggi," jelas Yandri.
Data terbaru menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting nasional saat ini masih berada di angka 19,8 persen.
Pemerintah menilai angka tersebut masih tinggi dan membutuhkan penanganan lintas sektor yang lebih serius.
Desa Diminta Prioritaskan Penanganan Stunting, Targetkan Nol Persen
Mendes PDT menekankan pentingnya menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama bagi seluruh jajaran kepala desa, pendamping desa, dan kader pembangunan manusia.
"Karena angka stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 19,8 persen, dan itu angka yang tinggi. Oleh karena itu kita akan dorong terus, dan ada banyak di desa dari sisi gizi dan SDM," tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia.
"Kita turunkan menjadi zero atau nol persen, jadi apa yang kita lakukan maka pembangunan sumber daya manusia akan semakin bagus sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo Subianto," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf