Pantau - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa program perhutanan sosial memegang peran penting dan strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional melalui optimalisasi lahan dengan pendekatan agroforestri.
"Perhutanan sosial mendukung swasembada pangan, (salah satunya) dengan mengoptimalkan area perhutanan sosial melalui agroforestri," ungkap Raja Antoni dalam pernyataan resminya.
Perhutanan Sosial Jadi Jembatan Ekonomi dan Ekologi
Raja Antoni menjelaskan bahwa potensi lahan perhutanan sosial merupakan bentuk nyata kontribusi sektor kehutanan terhadap ketahanan pangan nasional, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto mengenai pentingnya swasembada dan kemandirian pangan.
"Dari total 8,3 juta hektare SK (Surat Keputusan) Perhutanan Sosial yang telah diterbitkan, terdapat potensi pengembangan pangan dengan agroforestri," jelasnya.
Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya berkontribusi terhadap kebutuhan pangan, tetapi juga berperan menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Melalui pendekatan agroforestri dan pemanfaatan areal perhutanan sosial, masyarakat tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi dari hasil tanaman pangan seperti jagung, tetapi juga tetap menjaga kelestarian hutan yang menjadi penyangga kehidupan," ujarnya.
Mendampingi Wapres Gibran Tanam Jagung Serentak
Komitmen tersebut diperlihatkan saat Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi lainnya, yaitu Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
Selain penanaman jagung kuartal IV, agenda kegiatan juga mencakup pelepasan hasil panen jagung kuartal III serta penebaran 80 ribu benih ikan nila sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
- Penulis :
- Aditya Yohan
