
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan audit konstruksi di Pondok Pesantren Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Jumat.
Audit ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Cipta Karya KemenPU, Dewi Chomistriana, sebagai bagian dari program pengecekan keandalan bangunan lembaga pendidikan keagamaan di berbagai daerah.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di pondok pesantren yang berada di wilayah Jombang dan Kediri.
"Agenda kami adalah untuk melakukan pengecekan terhadap kehandalan bangunan pondok pesantren, baik asrama, masjid, maupun fasilitas lainnya," ungkap Dewi.
Ponpes Tremas Jadi Lokasi Prioritas Audit
Ponpes Tremas dipilih karena merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1820.
Tim melakukan pemeriksaan terhadap berbagai struktur bangunan, termasuk gedung baru yang masih dalam tahap konstruksi, guna memastikan kelayakan dan keamanannya.
Dewi menilai bahwa pembangunan di lingkungan Ponpes Tremas sudah sesuai dengan kaidah teknis konstruksi.
"Kaidah teknis sudah diterapkan dengan baik. Kami juga sangat mengapresiasi Pak Kiai yang telah melibatkan tenaga kerja konstruksi kompeten. Adapun untuk bangunan lama, kami masih perlu beberapa hari untuk audit mendalam," ia mengungkapkan.
Tantangan Audit dan Target Pemerintah
Dewi menjelaskan bahwa belum seluruh pondok pesantren dapat diaudit mengingat jumlahnya yang mencapai lebih dari 42.800 lembaga di seluruh Indonesia.
Pemerintah saat ini memprioritaskan audit pada pesantren yang memiliki lebih dari 1.000 santri atau bangunan bertingkat lebih dari empat lantai.
Hingga akhir tahun 2025, Kementerian PU menargetkan dapat menyelesaikan audit terhadap 80 pondok pesantren.
Pengasuh Ponpes Tremas, KH Lukman Harits Dimyati, menyambut baik pelaksanaan audit oleh KemenPU.
"Kami merasa perlu adanya panduan konstruksi yang sesuai karena sebagian bangunan kami sudah tua. Saran dan rekomendasi dari Kementerian PU tentu akan sangat bermanfaat agar proses pembangunan berikutnya bisa lebih aman terhadap risiko gempa," ujar Gus Lukman.
Ia menambahkan bahwa audit ini sangat penting mengingat usia bangunan yang telah mencapai dua abad dan lokasi pesantren yang berada di zona rawan gempa Megathrust.
Pemerintah berharap audit keandalan bangunan di Ponpes Tremas dapat menjadi model penerapan prinsip konstruksi aman dan berkelanjutan bagi pondok pesantren lainnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick