
Pantau - Badan Pengelola Geopark Nasional (BPGN) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menjalin kerja sama strategis dengan 11 pemangku kepentingan daerah dalam rangka memperkuat pengembangan Geopark Natuna menuju pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan secara bertahap, dengan penandatanganan terbaru berlangsung pada pekan pertama Oktober 2025 di Natuna.
Ketua Harian BPGN Natuna, Basri, menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup berbagai sektor strategis demi mendukung pengelolaan dan promosi geopark secara berkelanjutan.
Pihak-pihak yang terlibat meliputi lima hotel, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) atau UPT Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau Natuna, Cabang Dinas Perikanan Provinsi Kepulauan Riau Natuna, PLN Natuna, serta LPP RRI Ranai.
Geopark sebagai Sarana Pelestarian dan Penggerak Ekonomi
Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki kekayaan geologi, keanekaragaman hayati, dan nilai budaya yang tinggi.
Selain fungsi konservasi, Geopark Natuna juga diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat melalui pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Natuna sendiri telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional sejak November 2018 dan terus melakukan berbagai upaya untuk naik tingkat menjadi geopark kelas dunia.
Delapan geosite prioritas di Geopark Natuna yang kini tengah dikembangkan meliputi Pulau Senua, Gunung Ranai, Tanjung Datuk, Pulau Akar, Batu Kasah, Pantai Gua dan Bamak, Pulau Setanau, dan Senumbing.
"Pengelolaan Geopark Natuna dilakukan dengan pendekatan pentahelix, yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Jadi, tidak bisa hanya BPGN dan pemerintah daerah yang bekerja sendiri," ungkap Basri.
Media sebagai Mitra Strategis Promosi dan Edukasi
Basri menyebut bahwa ke depan BPGN Natuna juga akan menggandeng organisasi pers lokal untuk mendukung upaya promosi dan edukasi geopark kepada masyarakat.
Keterlibatan media dinilai sangat penting untuk membangun kesadaran publik terhadap pelestarian lingkungan dan memperkuat posisi Geopark Natuna di mata dunia.
“Media adalah mitra strategis dalam sosialisasi. Melalui pemberitaan, Geopark Natuna bisa lebih dikenal, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,” ia menegaskan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf