
Pantau - Mitra Yayasan Semua Anak Bangsa sebagai pemilik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora menyayangkan beredarnya video hasil inspeksi mendadak (sidak) oleh Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora di dapur SPPG Sidomulyo yang sempat viral di media sosial.
Penyebaran Video Dinilai Timbulkan Kesalahpahaman
Pemilik SPPG Sidomulyo, Jalal, menilai penyebaran video tersebut kurang tepat karena dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat mengenai kondisi sebenarnya di lapangan.
"Kami sangat terbuka terhadap evaluasi dan masukan dari Dinkesda. Namun, kami menyesalkan adanya video saat sidak yang tersebar luas tanpa konteks yang jelas. Hal itu berpotensi menimbulkan persepsi negatif terhadap lembaga kami dan para petugas yang sudah bekerja keras setiap hari," ungkap Jalal.
Menurutnya, setiap temuan di lapangan seharusnya diselesaikan secara internal dan dibahas bersama untuk perbaikan, bukan langsung dibuat viral.
Pihak yayasan segera melakukan pembenahan di area dapur yang menjadi sorotan, termasuk peningkatan kebersihan, pengelolaan sampah, serta manajemen distribusi bahan makanan.
Jalal menegaskan bahwa tujuan utama SPPG adalah memberikan pelayanan gizi terbaik bagi masyarakat penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
"Kami tidak anti-kritik. Justru kami berterima kasih atas perhatian dan pengawasan pemerintah. Tapi, kami berharap proses pembinaan dilakukan dengan cara yang mendidik dan beretika, demi menjaga kepercayaan publik," ujarnya.
Video viral tersebut memperlihatkan kondisi dapur SPPG Sidomulyo di Kecamatan Banjarejo saat sidak oleh petugas Dinkesda Blora dan petugas Puskesmas. Dalam video tampak tumpukan bahan makanan dan area dapur yang dinilai kurang bersih.
Dinkesda Beri Teguran dan Waktu Perbaikan
Kepala Dinkesda Blora, Edi Widayat, menjelaskan bahwa sidak tersebut merupakan bagian dari Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) sebagai syarat penerbitan Surat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
"Kegiatan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Dinkesda dan petugas Puskesmas setempat. Terkait video yang beredar, saya tidak tahu siapa yang mengambil dan menyebarkannya," kata Edi.
"Aku juga tidak tahu, mas. Siapa yang mengambil, siapa yang membuatnya viral," tambahnya.
Koordinator SPPG Blora, Artika Diannita, membenarkan bahwa dapur SPPG Sidomulyo memang belum memenuhi standar sanitasi dan tata kelola pangan.
Dalam hasil pemeriksaan ditemukan sejumlah pelanggaran seperti pengelolaan limbah cair tanpa pengolahan memadai, penumpukan sampah, tata letak dapur yang berantakan, serta penyimpanan bahan makanan yang tidak sesuai prosedur.
"Kami telah memberikan teguran keras dan waktu tujuh hari kepada pengelola untuk melakukan perbaikan total. Ini menjadi peringatan bagi seluruh dapur SPPG agar tidak mengabaikan aspek kebersihan dan keamanan pangan," jelas Artika.
Ia juga menyoroti menu makanan yang monoton dan kurang bergizi, serta sebagian pekerja belum memiliki sertifikat penjamah makanan sesuai standar.
Artika meminta agar Satuan Pelaksana Program (SPPI) lebih aktif melakukan pengawasan ke setiap dapur SPPG di wilayahnya agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus ini menjadi momentum bagi semua pihak, baik Dinkesda, yayasan, maupun pengelola dapur, untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas layanan gizi di Kabupaten Blora.
Dengan pembenahan menyeluruh dan komunikasi yang baik antarinstansi, diharapkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan lebih efektif, higienis, dan transparan bagi masyarakat penerima manfaat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti