
Pantau - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mengimplementasikan pendekatan deep learning di seluruh jenjang satuan pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas/sederajat, sebagai upaya meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan di era modern.
Bukan Kurikulum Baru, Tapi Pendekatan Pembelajaran Bermakna
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, menjelaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan yang mengubah cara guru dan siswa berinteraksi dalam proses belajar-mengajar.
“Deep learning itu bukan kurikulum, tetapi pendekatan. Filosofi pembelajarannya diterjemahkan dalam bentuk strategi yang kemudian diimplementasikan secara nyata di kelas,” ujarnya.
Prinsip utama dari deep learning adalah bukan seberapa banyak materi yang diajarkan, melainkan seberapa dalam siswa memahami makna dari materi tersebut, dengan rasa gembira dan kesadaran akan manfaatnya.
Mabruri menyampaikan bahwa pendekatan ini akan diterapkan di semua jenjang satuan pendidikan di Kota Pekalongan secara menyeluruh.
Ia juga didampingi oleh Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Moch Ubaidillah, saat menjelaskan implementasi program tersebut.
Dorong Pembelajaran Relevan, Bermakna, dan Berkelanjutan
Dengan penerapan deep learning, siswa diarahkan untuk tidak hanya mengetahui materi, tetapi juga:
memahami secara mendalam,
mengaitkan ilmu yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari.
“Melalui proses pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan relevan, siswa akan tumbuh menjadi pembelajar yang mandiri, reflektif, dan berpikir kritis,” ujar Mabruri.
Ia berharap bahwa pendekatan ini akan mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan secara menyeluruh di Pekalongan.
Selain itu, tantangan dari sisi guru maupun siswa juga dapat diantisipasi dan diselesaikan secara kolaboratif.
“Kami berharap dengan adanya pendekatan baru ini maka para guru bisa lebih memahami cara memfasilitasi siswa agar belajar dengan makna, sehingga tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik tetapi juga membangun karakter dan semangat belajar yang berkelanjutan,” tambahnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti