billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

307 Warga Cilacap Mengungsi Akibat Banjir, Tanggul Kali Yasa Jebol Sepanjang 25 Meter

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

307 Warga Cilacap Mengungsi Akibat Banjir, Tanggul Kali Yasa Jebol Sepanjang 25 Meter
Foto: (Sumber: Petugas BPBD Kabupaten Cilacap memantau genangan banjir di Jalan Kendeng, Kelurahan Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (13/10/2025). ANTARA/HO-BPBD Cilacap)

Pantau - Sebanyak 307 warga dari wilayah perkotaan Cilacap, Jawa Tengah, terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda 15 kelurahan menyusul hujan deras dan jebolnya tanggul Kali Yasa pada Minggu malam, 12 Oktober 2025.

Tiga Kecamatan Terdampak dan Ratusan Rumah Terendam

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menyampaikan bahwa para pengungsi berasal dari tiga kecamatan, yakni Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara.

Banjir mulai menggenangi wilayah sejak pukul 21.00 WIB dengan ketinggian air berkisar antara 20 hingga 50 sentimeter.

“Warga yang mengungsi tersebar di empat lokasi, yakni Masjid Al-Mubarok, Masjid Al-Manar, Masjid Abu Bakar Sidiq, dan Balai RT Semangka Jaya. Sebagian besar terdiri atas perempuan, anak-anak, dan balita,” ungkapnya.

Tanggul Kali Yasa yang jebol sepanjang 25 meter dengan tinggi dua meter berada di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.

Selain hujan deras, jebolnya tanggul menjadi penyebab utama luapan air yang menyebabkan banjir meluas.

Banjir tersebut berdampak pada 65.094 rumah serta mengganggu aktivitas sejumlah sekolah dan tempat ibadah di wilayah terdampak.

Penanganan Darurat dan Imbauan Waspada Banjir Susulan

Hingga Senin pagi, 13 Oktober 2025, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian ini.

BPBD Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan TNI/Polri, Basarnas, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP dan PA) telah mendirikan dapur umum di Rumah Singgah Dinsos.

“Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan. Kebutuhan mendesak saat ini meliputi family kit, logistik makanan, perlengkapan kebersihan, serta alat berat untuk memperbaiki tanggul,” kata Budi.

Hingga Senin siang, tim gabungan masih melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan karena potensi hujan masih tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap banjir susulan serta segera melapor ke posko siaga jika terjadi peningkatan debit air di wilayah masing-masing,” ia menambahkan.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti