billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Pastikan SMK Swasta dan Negeri Punya Kesempatan Setara dalam Program Revitalisasi 2025

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemerintah Pastikan SMK Swasta dan Negeri Punya Kesempatan Setara dalam Program Revitalisasi 2025
Foto: Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Saryadi menjawab pertanyaan pewarta dalam kunjungan kerja pengecekan pembangunan gedung SMK Negeri Cibongo di Subang, Jawa Barat, Senin 13/10/2025 (sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta memiliki hak yang sama dengan SMK negeri untuk memperoleh bantuan revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan sepanjang memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Saryadi, saat melakukan kunjungan kerja ke pembangunan gedung SMK Negeri Cibongo di Subang, Jawa Barat, pada Senin (13/10/2025).

“SMK negeri maupun swasta punya kesempatan yang sama dalam program revitalisasi. Selama memenuhi kriteria, mereka bisa ikut serta,” ungkapnya.

Syarat Ketat dan Proses Seleksi Berdasarkan Data

Saryadi menjelaskan bahwa sekolah yang dapat mengikuti program ini harus memenuhi sejumlah ketentuan, antara lain memiliki ruang belajar yang masuk dalam kategori rusak sedang atau berat, terdaftar di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta memiliki status kepemilikan lahan yang jelas.

“Kalau sekolah negeri, lahannya harus atas nama pemerintah daerah. Sedangkan untuk sekolah swasta, lahan harus atas nama yayasan atau badan penyelenggara. Itu mandatori, karena menyangkut keamanan investasi pemerintah,” ia mengungkapkan.

Pemilihan sekolah dilakukan melalui pemetaan kondisi bangunan berdasarkan data Krishna DAK 2024 dan Dapodik, yang menunjukkan kategori kerusakan pada bangunan sekolah.

Pada tahun 2025, sebanyak 1.430 SMK di seluruh Indonesia menjadi sasaran program revitalisasi yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.

Kemendikdasmen menyatakan optimis bahwa proyek ini dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu tanpa menggunakan skema kontrak tahun jamak (multi years).

Anggaran Triliunan Rupiah dan Komitmen Berkelanjutan

Total anggaran revitalisasi SMK pada tahun ini mencapai Rp2,75 triliun, sementara untuk sekolah luar biasa (SLB), pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp526 miliar.

Program ini bertujuan untuk memperkuat kualitas sarana pendidikan vokasi agar menciptakan lulusan yang siap kerja di berbagai bidang keahlian.

Saryadi menegaskan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan program revitalisasi ini pada tahun anggaran berikutnya.

“Tahun depan, Insya Allah pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan revitalisasi SMK agar layanan pendidikan vokasi semakin berkualitas,” tutupnya.

Penulis :
Arian Mesa