billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Pascabencana Tambang, Smelter di Gresik Masih Terganggu

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Freeport Belum Ajukan Revisi RKAB Pascabencana Tambang, Smelter di Gresik Masih Terganggu
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka acara Mineral dan Batu bara (Minerba) Convex di Jakarta, Rabu 15/10/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa hingga saat ini PT Freeport Indonesia belum mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pascalongsor yang terjadi di tambang bawah tanah mereka.

Perhentian Operasi Tambang Berdampak pada Smelter

Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil usai membuka acara Mineral dan Batu Bara (Minerba) Convex di Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.

"Sampai sekarang kami belum ada revisi RKAB ya, untuk Freeport. Belum ada," ungkapnya.

Saat ini, Freeport fokus melakukan penataan ulang tambang pascainsiden longsor lumpur bijih basah yang terjadi di area Extraction 28-30 Panel, Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC), Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Insiden tersebut menyebabkan terhentinya seluruh aktivitas pertambangan sejak 8 September 2025.

Sebanyak tujuh pekerja yang sempat terjebak di dalam material longsor ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Operasi tambang masih dihentikan sepenuhnya guna mendukung proses evaluasi teknis secara menyeluruh.

"Kita doakan agar apa yang dilakukan sekarang untuk penataan pasca musibah, bisa segera selesai," ujar Bahlil.

Dampak dari terhentinya operasi tambang ini terasa langsung pada smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, yang tidak memperoleh pasokan konsentrat.

"Akibat suplai konsentratnya belum maksimal, pasti smelternya terganggu. Nah, bagaimana smelternya bisa berjalan? Tunggu sampai evaluasi teknis dari kejadian kemarin di bawah tanah," jelas Bahlil.

Freeport Fokus Restorasi, Produksi Belum Normal

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas sebelumnya juga menegaskan bahwa smelter Freeport di Gresik belum dapat beroperasi karena pasokan konsentrat terhenti.

"Sekarang operasionalnya bisa dikatakan berhenti karena konsentratnya nggak ada," katanya.

Tony menyebut bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah proses restorasi tambang setelah evakuasi seluruh korban selesai dilakukan.

Ia berharap Freeport bisa segera memulai kembali produksi, meski belum dalam kapasitas penuh.

"Mudah-mudahan kami bisa segera beroperasi walaupun tidak dalam kapasitas penuh, supaya bisa ada konsentrat yang kami produksi untuk dikirim ke smelter-smelter," ia mengungkapkan.

Sampai saat ini, dampak dari terhentinya operasional tambang lebih dari sebulan terhadap realisasi produksi perusahaan masih dalam tahap kalkulasi.

Penulis :
Arian Mesa