billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ribuan Aduan Masuk ke 'Lapor Pak Purbaya', Pegawai Bea Cukai dan Cukong Jadi Sorotan Menteri Keuangan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ribuan Aduan Masuk ke 'Lapor Pak Purbaya', Pegawai Bea Cukai dan Cukong Jadi Sorotan Menteri Keuangan
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 17/10/2025 (sumber: ANTARA/Bayu Saputra)

Pantau - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menerima 15.933 pesan dari masyarakat melalui kanal pengaduan publik Lapor Pak Purbaya yang dibuka melalui layanan WhatsApp.

Dari jumlah tersebut, 13.285 pesan merupakan aduan yang kini sedang dalam proses verifikasi, sementara sisanya sebanyak 2.459 pesan berisi ucapan selamat dan pujian.

Purbaya menyatakan bahwa sepuluh dari aduan tersebut saat ini diprioritaskan untuk ditindaklanjuti oleh tim khusus.

Mayoritas laporan masyarakat mengeluhkan perilaku pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang dianggap tidak mencerminkan integritas aparatur negara.

Keluhan Soal Pegawai Bea Cukai di Kedai Kopi

Salah satu aduan menyebutkan adanya sekelompok petugas Bea Cukai yang kerap terlihat berkumpul di jaringan kedai kopi ternama sambil membicarakan urusan bisnis.

Topik yang dibicarakan meliputi bisnis aset, cara mengamankan aset, hingga pengiriman dan penjualan mobil.

"Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil bagaimana, jualnya bagaimana. Mohon diawasi dan ditindak. Saya wiraswasta risih lihat (mereka) bergerombol, ngobrol keras-keras seharian setiap hari dengan baju dinas Bea Cukai," ungkap salah satu pelapor dalam aduan tersebut.

Menanggapi hal itu, Purbaya menyampaikan sikap tegasnya terhadap pegawai yang tidak menjalankan tugas dengan baik.

"Jadi saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, masih di bawah seperti ini. Artinya mereka enggak peduli, dianggapnya saya main-main. Bilang, hari Senin depan, kalau ada yang ketemu begini lagi. Saya akan pecat," tegasnya.

Peredaran Rokok Ilegal dan Cukong Diungkap

Aduan lain menyoroti peredaran rokok tanpa cukai di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, yang diduga melibatkan cukong besar.

Dalam aduan itu disebutkan bahwa aparat Bea Cukai hanya menindak warung kecil, sementara distributor besar tetap bebas beroperasi.

"Mereka (petugas) Bea Cukai seperti tutup mata dan telinga. Padahal harusnya distributor besar ini yang dibasmi bukan warung-warung kecil yang mereka sebenarnya hanya sekadar menyambung hidup, walaupun itu salah. Semoga Bapak dapat menindaklanjuti laporan ini karena ini sudah seperti pembiaran oleh Bea Cukai. Cukong-cukong distributor ini masih tetap beroperasi sampai detik ini," isi pengaduan tersebut.

Purbaya mengatakan bahwa laporan seperti ini menjadi perhatian serius dan akan segera ditindaklanjuti.

Ia telah membentuk tim khusus yang berasal dari staf ahli Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak untuk memilah dan menangani aduan yang masuk.

"Mereka (tim khusus) punya pengalaman cukup banyak. Mereka akan list. Mereka kan tahu ini orang-orang Bea Cukai, siapa sih cukong-cukongnya. Dan saya suruh list di setiap daerah siapa cukong-cukongnya. Nanti kalau ada gangguan atau barang (ilegal) masuk, dan link ke cukong tersebut, cukongnya kita proses," jelasnya.

Purbaya juga menegaskan bahwa upaya pembenahan tidak hanya menyasar individu, tetapi juga budaya organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan secara menyeluruh.

Ia menyebut bahwa kanal Lapor Pak Purbaya menjadi instrumen penting untuk memperkuat pengawasan dan percepatan reformasi birokrasi.

"Pada dasarnya seperti itu jadi masukan yang amat berguna buat kita, dan kita akan follow up. Enggak main-main, saya harapkan dengan begitu nanti governance culture-nya pemerintah atau Bea Cukai bisa berubah," ia mengungkapkan.

Layanan Lapor Pak Purbaya merupakan kanal aduan publik melalui WhatsApp di nomor 082240406600, yang dibuka untuk menampung keluhan masyarakat mengenai layanan pajak dan bea cukai.

Penulis :
Arian Mesa