billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wisman ke China Melonjak, Bebas Visa Picu Ledakan Kunjungan Internasional Hingga 7,2 Juta Orang

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Wisman ke China Melonjak, Bebas Visa Picu Ledakan Kunjungan Internasional Hingga 7,2 Juta Orang
Foto: (Sumber: Turis Rusia berbelanja di sebuah toko di Hunchun, Provinsi Jilin, China timur laut, 29 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Xu Chang).)

Pantau - Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke China terus menunjukkan pertumbuhan kuat hingga kuartal ketiga 2025, terutama berkat kebijakan perluasan akses bebas visa yang diterapkan oleh pemerintah China.

Selama periode Juli hingga September 2025, sebanyak 7,246 juta warga negara asing masuk ke China menggunakan kebijakan bebas visa, meningkat 48,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sebanyak 72,2 persen dari total kunjungan warga asing ke China dalam periode tersebut berasal dari kebijakan bebas visa.

Akses Mudah, Kunjungan Asing Meningkat Signifikan

Saat ini, China memberikan fasilitas bebas visa kepada warga dari 76 negara, baik secara sepihak maupun timbal balik.

Selain itu, warga dari 55 negara lain juga dapat menikmati fasilitas bebas visa transit hingga 10 hari.

Negara terbaru yang dimasukkan dalam daftar bebas visa adalah Rusia.

Sejak kebijakan ini diberlakukan pada 15 September 2025, jumlah wisatawan Rusia yang masuk ke China mengalami peningkatan signifikan.

Wisatawan asal Rusia, Anna Ivanova, mengaku proses imigrasi sangat cepat, hanya memerlukan sekitar 20 menit sejak ia turun dari pesawat.

Kebijakan ini makin terasa dampaknya saat libur panjang Hari Nasional China dan Festival Pertengahan Musim Gugur pada awal Oktober 2025.

Korea Selatan Catat Lonjakan, Media Sosial Jadi Pemicu Tren

Selama liburan nasional tersebut, terjadi lonjakan besar dalam pemesanan perjalanan dari Korea Selatan ke China, yang meningkat hingga 200 persen.

Fenomena ini bahkan melahirkan tren baru di media sosial Korea Selatan dengan tagar "terbang ke China langsung sepulang kerja pada Jumat".

Moon Chung-in, profesor emeritus dari Universitas Yonsei, menyebut bahwa kebijakan bebas visa memberi peluang besar bagi generasi muda Korea untuk mengenal budaya dan masyarakat China lebih dekat.

Ia juga berharap agar Korea Selatan kelak dapat memberikan kebijakan serupa kepada warga China, demi membangun pemahaman timbal balik antarbangsa.

Negara-negara lain yang juga mendominasi kunjungan selama masa liburan adalah:

  • Amerika Serikat
  • Rusia
  • Jepang
  • Malaysia

Wisata Budaya dan Pesan Terbuka China ke Dunia

Selama delapan hari masa libur nasional, total perjalanan lintas perbatasan warga asing naik 21,6 persen menjadi 1,43 juta perjalanan.

Dari jumlah tersebut, 751.000 warga asing masuk ke China, termasuk 535.000 di antaranya yang memanfaatkan skema bebas visa.

Keduanya masing-masing naik 19,8 persen dan 46,8 persen secara tahunan.

Banyak wisatawan asing turut merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur dengan membuat kue bulan, membuat lampion, berjalan-jalan di bawah sinar Bulan, dan mengenakan pakaian tradisional.

Biljana Vankovskais, profesor hubungan internasional dari Makedonia Utara, menyebut kebijakan ini sebagai pesan terbuka dari China kepada dunia.

"Ketika China membuka pintunya bagi wisatawan, itu merupakan pesan yang jelas: Datanglah, lihat, dan rasakan sendiri," ungkapnya.

Langkah Lanjutan: Tambah Daftar Bebas Visa dan Layanan Ramah Wisman

Pemerintah China menyatakan akan terus memperluas daftar negara penerima bebas visa.

Selain itu, mereka akan menyediakan produk wisata berkualitas tinggi serta menawarkan layanan yang lebih nyaman dan beragam pilihan bagi para wisatawan mancanegara di masa depan.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti