
Pantau - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadian Irfani, menyatakan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan nasional yang melampaui fungsi sebagai lembaga pendidikan agama semata.
Ia menekankan pentingnya penguatan posisi pesantren dalam revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang saat ini tengah dibahas DPR RI.
“Pondok pesantren adalah kawah candradimuka bagi pembentukan moral, adat, dan etika bangsa. Dari pesantren lahir para pejuang, ulama, dan negarawan yang menjaga negeri ini dengan doa dan pengabdian,” ungkap Lalu Hadian.
Pesantren, Pilar Moral dan Pendidikan Karakter Bangsa
Menurutnya, peran pesantren sangat besar dalam melahirkan generasi yang beradab dan berakhlak, serta menjadi penjaga nilai-nilai kebangsaan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.
Di tengah arus modernitas dan dinamika politik, pesantren tetap konsisten sebagai tempat mengajarkan keikhlasan dalam kesunyian, membentuk karakter melalui kesabaran dan ketulusan.
“Menjaga muruah pesantren bukan hanya soal membela lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga menyembuhkan luka moral bangsa. Ketika santri tetap tersenyum dalam sabar, di situlah kita belajar makna kemenangan sejati,” ujarnya.
Dalam revisi UU Sisdiknas yang sedang berjalan, Komisi X berkomitmen mempertegas pengakuan dan kesetaraan hak pendidikan pesantren dengan lembaga pendidikan umum.
“Insyaallah dalam revisi UU Sisdiknas nanti, kami akan mempertegas pengakuan terhadap pendidikan pesantren dan lembaga keagamaan lainnya. Negara harus hadir memastikan hak-hak pesantren setara dengan pendidikan umum,” tegas Lalu Hadian.
Nilai Luhur Pesantren Diusulkan Masuk Kurikulum Nasional
Ia juga mendorong agar nilai-nilai luhur pesantren seperti adab, moral, sopan santun, serta penghormatan kepada guru diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan nasional.
“Etika dan karakter yang tumbuh di pesantren seharusnya menjadi contoh bagi lembaga pendidikan umum. Kami akan mendorong agar pendidikan karakter berbasis nilai pesantren masuk dalam kurikulum nasional,” katanya.
Lalu Hadian menegaskan bahwa pesantren telah memberikan kontribusi nyata dalam membentuk pemimpin bangsa.
Banyak alumni santri yang kini menjadi tokoh nasional, pemikir, dan penggerak pembangunan di berbagai sektor kehidupan.
“Negara harus mengakui dan menghargai kontribusi pesantren. Karena dari pesantrenlah lahir generasi yang mencintai tanah air dan mengabdi dengan ketulusan,” tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan