billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri PKP Targetkan Serapan KUR Perumahan Rp1 Triliun di Jember, Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Lokal

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Menteri PKP Targetkan Serapan KUR Perumahan Rp1 Triliun di Jember, Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Lokal
Foto: Menteri PKP Maruarar Sirait memberikan sambutan saat meninjau perumahan subsidi di Jember, Sabtu 18/10/2025 (sumber: ANTARA/Zumrotun Solichah)

Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menargetkan serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan sebesar Rp1 triliun di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya menggerakkan sektor perumahan dan mendorong pertumbuhan UMKM di daerah.

Saat meninjau kawasan perumahan subsidi di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, pada Sabtu sore (18 Oktober 2025), Maruarar menyampaikan keyakinannya terhadap potensi besar yang dimiliki Jember dalam mendukung program tersebut.

"Saya menargetkan serapan KUR bisa mencapai Rp1 triliun, mengingat potensi pasar di Jember sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa dan tingkat realisasi rumah subsidi yang termasuk tertinggi secara nasional," ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya mendorong serapan KUR perumahan di Jember agar pertumbuhan sektor ini juga mampu mengangkat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Saya yakin ada ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terlibat di sektor itu, mulai dari developer, toko bangunan, kontraktor, hingga UMKM rumahan," ia mengungkapkan.

Dukungan Subsidi, Penguatan Ekosistem, dan Kemandirian Industri Lokal

Maruarar menjelaskan bahwa bunga KUR perumahan hanya 6 persen per tahun karena disubsidi 5 persen oleh pemerintah, sehingga diharapkan mendorong lebih banyak pelaku UMKM naik kelas.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan akan diukur dari seberapa banyak pengusaha kecil yang mampu naik ke jenjang usaha menengah ke atas.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun ekosistem industri perumahan yang mandiri di Jember, termasuk pengembangan industri bahan bangunan lokal agar tidak tergantung pasokan dari luar daerah.

Ia berharap penguatan sektor tersebut akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.

"Saya berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Jember, sekaligus penurunan angka kemiskinan tertinggi juga dari Jember. Itulah tugas negara dan perbankan, melayani rakyat lewat rumah subsidi dan KUR," ujarnya.

Maruarar juga mengapresiasi kualitas pembangunan perumahan subsidi di Jember, baik dari segi bangunan maupun lokasi yang strategis.

"Terima kasih, pengembangnya bagus, airnya bagus, bangunannya bagus, dekat pasar, dekat sekolah. Penerima manfaatnya juga beragam, ada sopir truk, anggota TNI, satpam, perajin tempe, staf notaris, karyawan swasta, hingga pedagang sembako," katanya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan gambaran nyata dari visi Presiden Prabowo tentang kesetaraan akses kepemilikan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Komitmen Pemerintah Daerah dan Lembaga Pembiayaan

Maruarar juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah daerah Jember yang telah membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta mempermudah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Ia turut mengapresiasi peran perbankan seperti BTN, BRI, dan Mandiri dalam pembiayaan rumah subsidi.

"Karena itu, untuk tahun depan saya perintahkan BP Tapera siapkan 8.000 kuota FLPP untuk Jember," tegasnya.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan pengembang dalam menyerap kuota rumah subsidi yang diberikan.

"Kami akan support penuh dengan duduk bersama dengan para pengembang untuk menyerap 8.000 kuota rumah subsidi yang telah dipercayakan Pak Menteri," ungkapnya.

Dalam kunjungan ke kawasan perumahan subsidi yang terdiri dari 500 unit tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait didampingi oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.

Penulis :
Leon Weldrick