
Pantau - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tidak akan mundur sedikit pun dalam menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga muruah negara.
Menurut Idrus, sikap Bahlil mencerminkan filosofi pemerintahan Presiden Prabowo yang menjadikan Pancasila sebagai landasan utama dalam setiap kebijakan nasional.
"Konstruksi berpikir Pak Prabowo itu mengajak kita menyadari bahwa Indonesia ini rumah besar bangsa yang harus dirawat," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa merawat rumah besar bangsa dilakukan melalui nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, solidaritas, nasionalisme, patriotisme, dan mengutamakan kepentingan rakyat.
Serangan ke Bahlil Dinilai Bentuk Paradoks Demokrasi
Idrus Marham menilai bahwa serangan serta framing negatif terhadap Bahlil di media sosial merupakan bentuk dari “paradoks demokrasi” dalam era keterbukaan informasi.
Ia menegaskan bahwa kebijakan Bahlil di sektor energi dan sumber daya mineral menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, bukan pada kelompok tertentu.
"Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis. Memperjuangkan cita-cita mulia dengan ketulusan dan niat baik, bukan dengan fitnah dan kebencian," ujarnya.
Menurut Idrus, Bahlil menjalankan tugas sesuai arahan Presiden dan selalu konsisten berada dalam lingkaran kebijakan pemerintah, memahami dirinya sebagai pembantu Presiden.
Sebelumnya, dua organisasi sayap Partai Golkar, yakni Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), mendatangi Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri pada Senin, 20 Oktober 2025.
Kedatangan mereka bertujuan untuk berkonsultasi hukum dan menyampaikan keberatan terhadap unggahan sejumlah akun media sosial yang dianggap menghina Bahlil.
Unggahan tersebut dinilai melanggar Pasal 27 dan 28 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.
Namun Idrus menegaskan bahwa langkah tersebut bukan berasal dari perintah Partai Golkar maupun dari Bahlil secara pribadi.
"Tidak ada kebijakan partai untuk melapor, apalagi perintah dari Ketua Umum. Ini murni ekspresi semangat anak muda yang ingin menjaga muruah organisasi dan pemimpinnya," tegasnya.
Bahlil: Saya Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil
Bahlil Lahadalia sendiri telah memberikan tanggapan atas berbagai meme dan komentar negatif yang menyerangnya secara pribadi di media sosial.
"Pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Saya kan bukan anak pejabat, saya bukan anak orang kaya, saya hanya anak kampung, jadi hinaan itu sudah biasa sejak saya SD," ungkapnya.
Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun mengintervensi arah kebijakan negara, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral, sesuai arahan Presiden Prabowo.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









