
Pantau - Perum Bulog menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan serapan gabah, pembangunan infrastruktur logistik modern, dan kolaborasi lintas sektor.
Langkah ini diambil sebagai upaya nyata mewujudkan kedaulatan pangan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa pihaknya menjalankan mandat langsung dari pemerintah sebagai BUMN pangan.
"Sebagai perusahaan BUMN Pangan yang mendapat mandat langsung dari pemerintah, Perum Bulog memiliki peran utama dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan nasional," ungkapnya.
Program Strategis dan Dukungan terhadap Arahan Presiden
Bulog menjalankan berbagai program strategis, antara lain pengadaan dan pengelolaan cadangan pangan pokok, khususnya beras dan jagung pakan.
Selain itu, Bulog aktif melakukan intervensi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk melindungi produsen dan konsumen dari gejolak harga.
Penyaluran bantuan pangan beras juga dilakukan sebagai bentuk jejaring pengaman sosial dan stimulus ekonomi.
Modernisasi sistem logistik juga menjadi perhatian utama, dengan pembangunan dan optimalisasi gudang penyimpanan serta pemanfaatan teknologi informasi dalam rantai pasok nasional.
Rizal menegaskan bahwa Bulog mendukung penuh arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 20 Oktober 2025.
Dalam pidatonya, Presiden menyatakan bahwa produksi dan distribusi pangan, serta pengelolaan air dan energi, adalah pilar kekuatan bangsa yang harus menjadi prioritas utama pemerintah.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa hingga Oktober 2025, produksi pangan nasional telah mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog bahkan sempat mencapai 4,2 juta ton pada Juni 2025, tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia.
"Menanggapi arahan Presiden Prabowo, Perum Bulog telah menyiapkan langkah-langkah konkret," ujar Rizal.
Langkah Konkret Bulog dan Kolaborasi Nasional
Langkah konkret Bulog meliputi upaya menjaga stok beras nasional dan memastikan distribusi merata hingga ke wilayah tertinggal dan perbatasan.
Bulog juga melakukan penyerapan gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram untuk semua kualitas.
Kebijakan ini mendorong peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) hingga 123, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Selain itu, Bulog akan membangun infrastruktur logistik pangan di 100 titik strategis di seluruh Indonesia.
Gudang yang dibangun akan dilengkapi fasilitas modern, sistem pemantauan stok digital, serta terintegrasi dengan jaringan distribusi antar daerah.
Bulog juga mendukung program pencetakan sawah baru seluas 480.000 hektare yang dilaksanakan bersama Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah.
Dalam mendukung kelancaran distribusi dan penyerapan hasil panen rakyat, Bulog terus memperkuat kolaborasi dengan petani, gapoktan, koperasi, UMKM, BUMDes, BUMN pangan, TNI/Polri, dan pemerintah daerah.
"Tujuan kerja sama ini adalah memperluas jaringan distribusi pangan dan mempercepat penyerapan hasil panen rakyat," jelas Rizal.
Ia menyimpulkan bahwa seluruh langkah ini diarahkan untuk menjawab tantangan dan peluang dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
"Arahan Presiden Prabowo Subianto memberikan arah yang tegas bagi kita semua bahwa kedaulatan pangan adalah kunci kemandirian bangsa," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










