
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyerukan pentingnya menjadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda sebagai momen untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia dan memperkuat semangat ke-Indonesiaan, khususnya di kalangan generasi muda.
Bahasa Indonesia sebagai Simbol Persatuan Bangsa
Dalam pernyataannya, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa semangat kebangsaan harus terus dijaga dan diperkuat melalui bahasa persatuan yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.
“ Mari kita bersama-sama, khususnya generasi muda, untuk meningkatkan dan memperkuat semangat ke-Indonesiaan karena dengan semangat itu kita bisa bersama-sama menjadi Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh para pendiri bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bahasa Indonesia merupakan simbol penting dalam memperkuat persatuan nasional, dan harus terus diperjuangkan agar semakin dikenal dunia.
“Tentu sesuai dengan pesan Sumpah Pemuda, kita perlu memperkuat persatuan sebagai satu tanah air, Tanah Air Indonesia, kemudian satu bangsa, Bangsa Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia,” jelasnya.
Trigatra Bahasa: Bangga, Mahir, dan Maju
Abdul Mu’ti juga menyinggung kebijakan pemerintah terkait pengembangan bahasa melalui program “Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia.”
Ia menyampaikan pentingnya kebijakan “Trigatra Bahasa” yang meliputi tiga pilar utama: mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
“Juga kebijakan Trigatra Bahasa, yakni kita utamakan bahasa Indonesia, kita lestarikan bahasa daerah, dan kita kuasai bahasa asing, dan tentu saja dengan Sumpah Pemuda ini, menjadi momen untuk memperkuat hal tersebut,” ungkapnya.
Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda sebagai tonggak sejarah perjuangan pemuda dalam membentuk jati diri bangsa melalui tiga komitmen utama: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Pada tahun 2025, peringatan Sumpah Pemuda memasuki usia ke-97, dengan mengangkat tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Tema ini menjadi pengingat bahwa semangat persatuan yang lahir pada 1928 masih relevan hingga kini, serta menegaskan bahwa perubahan dan kemajuan bangsa selalu dimulai dari langkah nyata generasi muda.
- Penulis :
- Aditya Yohan








