
Pantau - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto memastikan bahwa hingga saat ini Indonesia belum membeli rudal jelajah supersonik BrahMos buatan India.
Pernyataan itu disampaikan Donny usai pertemuan antara Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan Kepala Staf Pertahanan Angkatan Bersenjata (Chief of Defence Staff/CDS) India, Jenderal Anil Chauhan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Selasa.
"Oh, belum", ungkapnya saat jumpa pers menanggapi pertanyaan wartawan mengenai pembelian rudal tersebut.
Pertemuan Bahas Potensi Rudal BrahMos
Donny menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, Jenderal Anil memaparkan kemampuan rudal BrahMos yang telah digunakan India dalam berbagai jenis operasi militer.
"Mereka (India) juga sudah memodifikasi [pesawat] Sukhoi mereka [untuk] bisa membawa BrahMos, tapi kita masih belum ada kontrak dengan India untuk BrahMos", ia mengungkapkan.
Menurut Donny, India bahkan telah menawarkan kerja sama modifikasi pesawat tempur Sukhoi milik TNI agar dapat membawa rudal tersebut.
"Tadi memang ditawarkan untuk bisa memodifikasi Sukhoi kita untuk bisa membawa BrahMos, ya, tapi kan kita sendiri belum, untuk membeli BrahMos juga belum", jelasnya lebih lanjut.
India Tawarkan Kerja Sama Sejak 2024
Sebelumnya, India telah menjajaki peluang kolaborasi teknologi pertahanan dengan Indonesia sejak kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) India, Laksamana Dinesh K. Tripathi, ke Jakarta pada Desember 2024.
Dalam kunjungan itu, Laksamana Tripathi bertemu dengan KSAL RI Laksamana TNI Muhammad Ali di Markas Besar TNI AL, Cilangkap.
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah potensi kerja sama teknologi rudal BrahMos.
Namun, Muhammad Ali menegaskan bahwa keputusan pembelian rudal merupakan kewenangan Kementerian Pertahanan.
"Untuk masalah alutsista terkait dengan rudal BrahMos, memang ini menjadi salah satu opsi, kemungkinan. Kami masih meninjau apakah itu yang akan dipilih oleh Kementerian Pertahanan, tetapi nanti semuanya Kementerian Pertahanan yang mengatur", ujar KSAL Muhammad Ali di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
- Penulis :
- Arian Mesa









