billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KPK Telah Memulai Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Pemanggilan Saksi Masih Ditelaah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

KPK Telah Memulai Penyelidikan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Pemanggilan Saksi Masih Ditelaah
Foto: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa 28/10/2025 (sumber: ANTARA/Luqman Hakim)

Pantau - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, menyatakan bahwa rencana pemanggilan saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) masih dalam proses telaah internal.

Pernyataan ini disampaikan Setyo saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Selasa, 28 Oktober 2025.

"Ya, biasanya ditelaah dulu," ungkapnya, menanggapi pertanyaan terkait pemanggilan saksi dalam kasus tersebut.

Setyo menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap langkah-langkah lanjutan penanganan perkara, termasuk siapa saja pihak yang akan dimintai keterangan.

Menurutnya, setiap aduan atau informasi tambahan dari masyarakat akan dikaji terlebih dahulu oleh direktorat terkait, sesuai dengan prosedur yang berlaku di KPK.

"Saya belum cek. Nanti pasti dari Direktorat Pelayanan Pengaduan Masyarakat akan merespons seperti apa," ia mengungkapkan.

Dugaan Mark Up Anggaran dan Pernyataan Mahfud MD

Dugaan korupsi dalam proyek kereta cepat Whoosh pertama kali disampaikan oleh Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube "Mahfud MD Official" pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyoroti adanya indikasi penggelembungan anggaran atau mark up biaya proyek tersebut.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ungkap Mahfud dalam video tersebut.

"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up, harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," tambahnya.

Penyelidikan Resmi Sudah Dimulai

KPK merespons pernyataan tersebut dengan meminta Mahfud untuk membuat laporan resmi, yang disampaikan pada 16 Oktober 2025.

Setelah imbauan itu, terjadi komunikasi antara Mahfud MD dan KPK mengenai dugaan tersebut.

Pada 26 Oktober 2025, Mahfud menyatakan dirinya siap jika dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan.

Sehari setelahnya, 27 Oktober 2025, KPK secara resmi mengumumkan bahwa dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh telah masuk ke tahap penyelidikan sejak awal tahun 2025.

Meski penyelidikan telah berjalan, Setyo Budiyanto menegaskan bahwa pemanggilan saksi masih dalam proses telaah dan pihaknya masih menunggu hasil kajian awal, termasuk kemungkinan dilakukannya audit terhadap proyek tersebut.

"Baru juga (ditangani)," ujarnya singkat.

Penulis :
Arian Mesa